Technologue.id, Jakarta - Reuters melaporkan pusat manufaktur smartphone besar Samsung di Vietnam telah mengalami penurunan tajam dalam produksi handset. Usut punya usut, ini dikarenakan adanya penurunan penjualan smartphone global saat ini.
Perlambatan ini adalah bagian dari penurunan keseluruhan dalam pengeluaran konsumen di seluruh dunia. Untuk itu, pabrikan yang memiliki persediaan membengkak harus mengurangi stok, mungkin dengan menurunkan harga.
Laporan tersebut mencatat bahwa pengecer besar AS seperti Best Buy dan Target mengharapkan penjualan terus menggerutu karena konsumen sisi negara bagian mulai merasakan beban dari melemahnya ekonomi.
Baca juga:
Rumor Beberkan Segudang Fitur Kunci Samsung Galaxy S23 Ultra
Samsung baru-baru ini mengatakan, mereka berharap penjualan smartphone datar atau setidaknya tumbuh satu digit untuk paruh kedua tahun ini. Pabrik Samsung di Thai Nguyen, Vietnam menghasilkan 100 juta ponsel per tahun. Dua pabrik di negara itu bertanggung jawab atas setengah dari produksi smartphone tahunan Sammy -sebutan Samsung.
Kepada Reuters, beberapa pekerja di pabrik Thai Nguyen, mengungkapkan, bisnis sedang tidak baik. Tahun lalu bisnis memang booming. Tapi sekarang, para karyawan mengatakan, mereka belum pernah melihat produksi ponsel turun serendah ini. Bahkan beberapa lini perakitan berjalan hanya tiga hari sepekan, turun 50% dari enam hari seminggu yang biasanya mereka jalankan. Jalur lain beroperasi empat hari seminggu dan tidak ada lembur.