Technologue.id, Jakarta – Anas Mondamani geram. Foto selfie-nya dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Pengungsi Syiria yang telah mendapatkan suaka di Jerman itu menemukan bahwa foto ikoniknya digunakan untuk menggambarkan atau memberitakan berita bohong. Tak tanggung-tanggung, ia dikaitkan dengan aksi terorisme dan radikalisme yang berdasarkan pengakuannya tidak pernah ia lakukan. Mondamani lantas menggugat Facebook karena hal ini. Ia menuntut Facebook untuk menghapus semua berita palsu dan hoax yang menggunakan fotonya bersama Merkel. Melansir Engadget (06/02/17), tuntutannya ini sudah membuahkan hasil. Media sosial milik Mark Zuckerberg itu telah menurunkan beberapa berita dan cerita. Namun, Mondamani merasa itu tak cukup. Facebook sendiri tak bisa berbuat banyak dan tak terlalu merespons tuntutan hukum tersebut. Menurut mereka, gugatan Mondamani kurang efektif untuk memerangi fotonya yang digunakan untuk berita atau cerita palsu. Kendati demikian, mereka tetap melakukan pemblokiran terhadap link-link tertentu yang telah dilaporkan serta diperiksa dengan seksama. Facebook menambahkan pihaknya juga menghormati hukum yang ditetapkan pemerintah Jerman. Sebelumnya, Facebook sudah menyatakan perang terhadap berita dan kisah palsu di platformnya. Realisasi tekad ini diperkuat pula oleh tuntutan para politisi Jerman yang berniat mengganjar Facebook dengan denda senilai Rp 7 miliar untuk tiap status atau posting provokatif yang tidak diturunkan dalam waktu 24 jam. Januari lalu, Zuck cs telah mengujicobakan fitur anti-hoax di Jerman. Baca juga: Facebook Terancam Denda Rp 7 Miliar Gara-gara Berita Hoax Tak Mau Didenda Miliaran Rupiah, Facebook Uji Fitur Anti-Hoax Eropa Peringatkan WhatsApp dan Yahoo Hentikan Berbagi Data
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: