Technologue.id, Jakarta - Seiring kemajuan teknologi, gadget menjadi salah satu sarana hiburan untuk anak, selain mainan atau televisi. Di masa libur sekolah saat ini, durasi menatap layar gadget pada anak-anak tentu meningkat.
Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, menjelaskan bahwa lama waktu menatap layar bagi balita tidak boleh lebih dari satu jam.
Baca Juga:
Libur Sekolah, Ini Kategori Paling Digandrungi di Tokopedia
Alasannya, anak usia balita harus lebih banyak bergerak dan beraktivitas untuk perkembangan fisik dan motoriknya.
"Ideal (screen time) anak bawah lima tahun itu satu jam sehari. Tapi daripada kita hanya sekadar membatasi atau melarang main gadget, kita sebagai orang tua juga harus memikirkan hal-hal alternatif. Misalnya minta temenin tanam di kebun baru setelah itu kasih gadget sebagai hadiah," ujar Anna, saat konferensi pers online bersama Tokopedia, Selasa (28/6/2022).
"Harus ada aktivitas pengalih. Minta anak menyelesaikan tugas tertentu, setelah itu baru kasih gadget," imbuhnya.
Dirinya menekankan, anak-anak memiliki batasan waktu berdasarkan usia mereka. Salah satu cara untuk membatasi penggunaan gadget pada anak adalah berpatokan pada jam dinding.
"Yang saya terapkan pada anak saya, misalkan boleh main gadget saat jam dinding menunjukkan angka satu nanti sampai angka berapa sudah selesai. Ini cara efektif untuk anak usia dini," tutur Anna.
Baca Juga:
Instagram Luncurkan Fitur Family Center untuk Awasi Anak Bersosial Media
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) sejak 2019 lalu telah mengeluarkan pedoman tentang screen time pada anak usia balita.
Menurut pedoman WHO tersebut, bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh terpapar layar elektronik, baik hp, laptop, atau televisi. Sedangkan anak-anak antara usia 2 hingga 5 tahun tidak boleh melihat layar gawai selama lebih dari satu jam setiap harinya.