Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Peneliti Temukan Aplikasi yang Dapat Kuras Kocek Pengguna
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Hampir dua lusin aplikasi di Google Play Store berbahaya yang bisa menguras kocek penggunanya berhasil ditemukan oleh firma keamanan siber Sophos. Dikabarkan, aplikasi tersebut akan tetap menguras kocek meski aplikasi sudah dicopot. Dilansir dari Fortune pada Senin (20/1/2020) semua aplikasi tersebut merupakan Fleeceware dan audah diunduh sebanyak 600 juta kali. Selain itu, disebutkan juga dari hampir dua lusin aplikasi tersebut terdiri dari aplikasi peramal nasib, aplikasi keyboard, dan editor video.

Baca Juga: Hindari Anak Dari Kejahatan Sumber Dengan Cara Ini

Seorang peneliti Sophos, Jagadeesh Chandraiah mengatakan, "Salah satu alasan Sophos menyoroti kasus ini adalah ingin menciptakan kesadaran kepada masyarakat sebab model bisnis ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi pengguna." Menurutnya, kebijakan Google Play Store secara signifikan lebih tidak ramah konsumen daripada kebijakan kartu kredit AS. "Mereka yang berhasil mendapatkan pengembalian uang hanya bisa mendapatkannya dengan susah payah," tambahnya. Sophos juga mencontohkan aplikasi bernama Fortunemirror yang menawarkan uji coba tiga hari gratis dan kemudian berlangganan mingguan sebesar US$ 69,99. Aplikasi ini mengklaim untuk memfasilitasi peramalan melalui pemindaian tangan dan memberikan ramalan bintang harian.

Baca Juga: Pimpinan Twitter Kekeuh Enggan Hadirkan Fitur Edit Twitt

Studi Sophos terbatas pada Google Play dan tidak termasuk App Store Apple. Andrew Brandt, peneliti utama di Sophos, mengatakan keputusan itu karena, Apple umumnya memiliki pedoman dan persyaratan yang lebih ketat daripada Google Play Store. Walaupun sulit bagi konsumen untuk mengetahui sebelumnya apakah suatu aplikasi mengandung Fleeceware, Sophos memberikan petunjuk yang harus diwaspadai. “Pengguna harus membaca syarat dan ketentuan, terutama ketika berniat untuk berlangganan", ujar Andrew Brandt, pimpinan peneliti Sophos. Jika gagal, atur reminder untuk membatalkan langganan sebelum masa uji coba gratis berakhir. Tetapi konsumen harus memastikan untuk membatalkan melalui langganan Google Play, jangan hanya menghapus instalan aplikasi.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun