Technologue.id, Semarang - Startup Dagangan punya cara unik dalam menggaet konsumennya. Platform yang banyak mengincar segmen mikro di area rural ini memanfaatkan banyak putra-putri daerah lokal dalam usahanya memperluas jangkauan bisnis.
Bukannya tanpa alasan, selain memberi kesempatan bagi putra lokal untuk ikut membangun perekonomian, memilih putra lokal juga memberi privilege tersendiri. Dalam hal ini adalah kedekatan putra-putri lokal dengan komunitas warga di daerahnya.
Baca Juga:
Memangkas Rantai Pasokan Barang Jadi Tantangan Startup Dagangan
Kedekatan tersebut membantu startup Dagangan untuk membangun kepercayaan dan reputasi di mata pedagang mikro pada suatu daerah.
“Memang sales kami adalah putra-putri lokal, karena kami mengandalkan kedekatan dengan komunitas masyarakat sehingga lebih mudah bagi Dagangan untuk melakukan pendekatan dan membangun kepercayaan,” kata Ganjar Devito, selaku putra lokal sekaligus Area Sales Manager kluster Kendal Dagangan, di Kendal.
Daya tarik lainnya dari platform Dagangan adalah harga yang lebih kompetitif dibanding pesaing, dalam hal ini adalah pusat grosir. Pasalnya startup ini memperoleh barang langsung dari brand, kemudian dikirimkan ke toko kelontong. Pemanfaatan hub atau gudang juga membuat proses logistik makin efisien. Posisi hub yang sengaja ditempatkan di area-area cakupan membuat pengiriman barang menjadi lebih cepat. Dagangan, mengklaim barang sudah sampai ke pemesan dalam tempo H+1 setelah pesanan masuk.
Baca Juga:
Startup Dagangan Bantu Ibu Rumah Tangga di Desa Sukses Raup Omzet Puluhan Juta
“Adapun klasifikasi barang yang paling sering dipesan masih didominasi oleh produk-produk sembako, seperti migor, beras, tepung, dan lain-lain,” tambahnya.
Sedangkan untuk sistem pembayaran, kebanyakan konsumen Dagangan masih mengandalkan pembayaran dengan metode COD. Hal ini tak lepas dari masih tingginya cara pembayaran secara tunai di area rural. Meski begitu, platform Dagangan juga menyediakan pembayaran dengan metode transfer.Dalam waktu dekat, startup ini juga berencana menawarkan opsi pembayaran konsinyasi atau PayLater.
“Perputaran transaksi di sini (hub Kendal -red) mencapai 2,5 miliar sampai 2,8 miliar tiap bulannya,” pungkas Ganjar.