Technologue.id, Jakarta - India berhasil mendaratkan wahana antariksa Chandrayaan-3 di Bulan baru-baru ini. Keberhasilan ini menjadikan badan antariksa negara tersebut sebagai organisasi pertama yang mendarat di kutub selatan bulan.
Chandrayaan-3 diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, sebuah pulau di lepas pantai Teluk Benggala pada 14 Juli. Chandrayaan-3 memiliki tiga bagian utama antara lain roket Launch Vehicle Mark-3 tiga tahap yang membawa modul pendarat bernama Vikram dan penjelajah panggil Pragyan.
Baca Juga:
Startup Studio Indonesia Batch Ke-7 Dorong Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia
Pesawat tak berawak tersebut mencapai orbit bulan pada 5 Agustus, dan melepaskan pendarat dan penjelajah pada 17 Agustus, yang turun ke permukaan Bulan.
Kini, wahana antariksa itu akhirnya mencapai tujuan sasarannya, kutub selatan bulan, wilayah dengan kawah serta dilapisi es. Pencapaian tersebut menjadikan India negara keempat yang mendarat di Bulan setelah AS, Rusia, dan Tiongkok, serta menjadi negara pertama yang mendarat di kutub selatan bulan.
Wahana melakukan soft landing di permukaan yang dinilai agak sulit. Pesawat ruang angkasa harus menjalankan serangkaian langkah dengan sempurna untuk memperlambat kecepatannya secara bertahap agar bisa mencapai tanah dalam keadaan utuh, menjaga semua perangkat kerasnya tetap utuh.
Beberapa hari sebelum Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) melakukan hal ini, Roscosmos Rusia mencoba mengarahkan wahana Luna-25 ke orbit untuk mempersiapkan pendaratan lunak namun gagal dan menghantamkannya ke Bulan.
Baca Juga:
Salip Rusia, Pesawat Luar Angkasa India Siap Mendarat di Bulan
Misi Chandrayaan-3 ini adalah upaya kedua ISRO untuk mendarat di regolit bulan. Pada tahun 2019, pesawat ruang angkasa Chandrayaan-2 berhasil membuat pengorbitnya mengelilingi Bulan, tetapi gagal mengirimkan pendarat dan penjelajahnya seperti yang diharapkan.