Technologue.id, Jakarta - Xiaomi hari ini melaporkan penurunan pendapatannnya yang tajam pada kuartal kedua tahun 2022.
Perusahaan elektronik raksasa dunia itu menuding kegagalannya akibat serangkaian penguncian yang dipaksakan oleh otoritas China di sejumlah wilayah setelah pandemi COVID-19 memburuk.
Penjualan perusahaan turun 20% tahun-ke-tahun (yoy) menjadi 70,17 miliar yuan (USD10,31 miliar). Hasil ini melanjutkan perkembangan negatif perusahaan, lantaran pada kuartal sebelumnya untuk pertama kali melaporkan penurunan pendapatan.
Baca juga:
Bocoran Foto Kirim Sinyal Xiaomi 12T Pro Gunakan Kamera 200 MP
Penguncian atau lockdown dilakukan karena penyebaran pandemi di Shanghai dan kota-kota lain di China. Hal ini menyebabkan kerusakan serius pada aktivitas konsumen masyarakat setempat.
Pada akhir Juli pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dunia itu telah melambat. Bank Sentral China pun terpaksa menurunkan suku bunga utama.
Pasar smartphone di China yang sudah lama mengalami stagnasi juga bereaksi negatif terhadap faktor makro ekonomi. Pada kuartal II, penjualan gadget turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan ponsel Xiaomi turun 29%, dan mereka membawa lebih dari setengah pendapatan perusahaan.