Technologue.id, Jakarta – Pernahkah Anda mendengar atau bahkan memainkan Atari 2600? Yap, itulah konsol video game yang memopulerkan penggunaan kaset untuk berganti atau memainkan game. Konsol ini sangat populer di tahun 80-an dan 90-an awal, sebelum jagoan-jagoan PlayStation dan Nintendo menginvasi. Atari Inc. kini tengah berduka. Seperti informasi yang dipublikasikan oleh VentureBeat.com (26/05/2018). salah satu pendirinya, yaitu Samuel "Ted" Dabney, meninggal dunia karena menderita kanker dalam usia 81 tahun.
Baca juga:
Sony Stop Bikin Game Fisik PS Vita, Apakah Ajal Konsol Itu Sudah Dekat?
Pria kelahiran 15 Mei 1937 itu semacam bapak video games yang dilupakan. Tengok saja bagaimana Nolan Bushnell, rekan sekaligus co-founder Atari lain, lebih populer dibanding dirinya. Atau mungkin, bagaimana banyak orang familiar dengan game Pong (atau gameplay-nya, yang menyimulasikan permainan tenis meja dua dimensi), tetapi tidak familiar dengan Dabney yang merupakan salah satu kreatornya.Baca juga:
Bemodal Rp1,4 Triliun, Epic Games Siap Danai Turnamen Fortnite Battle Royale
Lahir di San Francisco, California, Dabney mendalami elektronik dan komputasi sejak remaja. Ia memulai karirnya di industri teknologi dengan bergabung ke Hewlett-Packard. Lalu, di tahun 1961 ia mulai bekerja untuk Ampex dan bertemu dengan Nolan Bushnell delapan tahun berselang di saja juga. Bersama Bushnell, yang sudah punya imajinasi mesin video game, mereka membuat konsep mesin game yang bisa dimainkan dengan memasukkan koin ke dalamnya. Ya, inilah cikal bakal arcade yang dikembangkan Atari. Mereka lantas mendirikan Atari Inc. tahun 1972 dan sejarah pun dimulai.Baca juga:
Selamat jalan, Ted Dabney! Terima kasih sudah berbagi kebahagiaan lewat konsol dan game Atari.