Technologue.id, Jakarta - Pemerintah menerapkan strategi pembangunan infrastruktur digital dari hilir ke hulu. Ini dilakukan guna menyikapi perkembangan kebutuhan digitalisasi yang semakin tinggi.
"Saya mendapat permintaan permohonan dan harapan dari seluruh pelosok tanah air, bahwa di banyak wilayah belum tersedia layanan sinyal 4G,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Rabu (24/2/2021).
"Guna memenuhi permintaan ini, strategi pembangunan infrastruktur yang sebelumnya dimulai dari hulu me hilir kini diubah menjadi hilir ke hulu," tandasnya.
Baca Juga:
Salahi Aturan OJK, Kominfo Blokir TikTok Cash
Menurut Menteri Kominfo, pola pembangunan terbalik ini akan memberikan dampak yang lebih baik dari sebelumnya. Wilayah mana saja yang coverage sinyalnya belum tersedia bisa terlihat nantinya.
Dia menyontohkan pembangunan lebih dari 342 ribu km kabel serat optik jaringan pita lebar atau backbone network di seluruh Indonesia, baik di darat maupun di laut.
Meskipun jaringan pita lebar belum sepenuhnya menjangkau wilayah pemukiman masyarakat, pelayanan administrasi pemerintahan masyarakat dan wilayah kegiatan keseharian masyarakat.
Baca Juga:
Waspada Clubhouse Palsu Intai Pengguna Smartphone
Selain menerapkan pola pembangunan terbalik, Menteri Kominfo juga menyebut akan memanfaatkan 9 satelit yang terletak di orbit. 5 satelit nasional dan 4 satelit asing.
Salah satu satelit nasional adalah Satelit Multi Fungsi atau satelit Satelit Satria 1 dengan kapasitas 150 Gbps. Satelit ini nantinya akan diletakkan di orbit dan untuk comersial operation date dilakukan pada kuartal ketiga tahun 2023 nanti.
"Semua harapan kami dengar. Kami terus melakukan pembangunan untuk keperluan secara nasional kita, dalam rangka meningkatkan internet link ratio, dan memperkecil digital divide diantara wilayah nasional kita,” imbuhnya.