Technologue.id, Jakarta - Adanya keterkaitan jutaan sistem komputer di seluruh dunia dalam jaringan internet telah menciptakan peluang serta tantangan untuk perekonomian dunia. Di mana, kondisi tersebut dapat memungkinkan setiap orang untuk melakukan aktivitas bisnis selagigus menciptakan bentuk bisnis baru.
Semuel A. Pangerapan sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementrian Kominfo, mengatakan arti penting kesamaan pandangan berkaitan dengan arus lintas data digital.
Baca Juga:
Google Foto Permudah Pencarian Screenshot dengan Pintasan Baru
Hal ini disampaikan Samuel ketika memberikan sambutan dalam Lokakarya Identifikasi Langkah-langkah Penyeimbangan Kepentingan bagi Multistakeholder pada Arus Data Lintas Batas, yang berlangsung secara hibrida dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/07/2022)
“Keterkaitan ini telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memaksimalkan potensi teknologi baru, seperti Big Data Analytic, Internet of Things (IoT), Blockchain, dan Artificial Intelligent Technology. Untuk mengakses data, maka membutuhkan data, karena data adalah kunci untuk membuka pasar digital,” kata Dirjen Semuel.
Untuk memaksimalkan potensi internet serta mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi ekonomi digital.
Pemerintah Indonesia telah mendorong diskusi untuk menemukan kesamaan dalam pengaturan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aliran data lintas batas negara.
“Setiap negara telah mengembangkan rezim perlindungan data pribadi mereka berdasarkan sistem hukum dan budaya masing-masing. Kepercayaan tampaknya menjadi elemen yang perlu digunakan untuk mengatasi kekurangan kerangka hukum yang selaras untuk perlindungan data pribadi," jelas Dirjen Aptika
Selain itu, Dirjen Aptika juga menjelaskan, bahwa workshop memiliki tujuan untuk memajukan identifikasi kesamaan, komplementaritas, dan elemen konvergensi untuk mendorong interoperabilitas masa depan.
Baca Juga:
Rapat Google Meet Bisa Streaming Langsung di YouTube
Menurut Dirjen Semuel, pertukaran pandangan dan perspektif terkait praktik terbaik dari masing-masing negara diperlukan untuk menerapkan keseimbangan tata kelola dan aliran data lintas batas negara.
“Workshop ini juga menjadi acuan untuk mendukung kemajuan Data Free Flow dengan Trust (DFFT) dan diskusi terkait Cross Border Data Flow (CBDF) yang menekankan pada langkah-langkah teknis dan nonteknis yang diperlukan untuk kegiatan digital lintas batas,” ujarnya.