Technologue.id, Jakarta - Pemerintah melakukan perencanaan perancangan produk di bidang TIK yaitu salah satunya Laptop Merah Putih yang akan diproduksi di dalam negeri.
Laptop ini dibuat menggunakan sumber daya manusia dalam negeri melalui kerja sama antar beberapa perguruan tinggi dan produksi laptop merah putih dapat dilakukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada impor di bidang TIK.
Melansir situs dikti.kemendikbud, pembuatan laptop merah putih yang memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di tahun 2021 memiliki anggaran sekitar Rp3,7 triliun untuk pengadaan unit laptop sebanyak 431.730 unit.
Baca Juga:
Laptop Samsung Chromebook 4 Hadir di Indonesia untuk Pelajar
Ari Indrayanto selaku dosen elektronika ITB menyampaikan bahwa kerja sama dengan 3 perguruan tinggi saat ini (ITB, UGM dan ITS) bertujuan untuk catching up dan Transfer of Knowledge, sehingga pada tahun 2021 ini fokus pada pematangan perencanaan laptop merah putih.
Selanjutnya di tahun depan 2022 bisa fokus pada pelaksanaan produksi laptop merah putih dan lulus pengujian secara elektronis dan fisik, sehingga dengan dilakukannya konsorsium ini diharapkan TKDN dapat bergerak meningkat ke hulu.
"Kita harus membuat bidang kita relevan terhadap industri di Indonesia, dan para akademisi juga membantu agar industri dalam negeri naik kelas dan bisa berkompetisi dengan produk luar. Serta kita akui tidak ada negara yang dapat menguasai semua komponen industri, sehingga kita harus berkolaborasi dengan negara yg maju di bidang IT atau kolaborasi internasional, sehingga kita bisa fokus pada upaya merakit dan medesain sampai tahun 2024, dengan harapan TKDN akan naik sekitar 40%-50%," ungkapnya.
Mengenai gambaran teknis keterlibatan siswa SMK dan mahasiswa Perguruan Tinggi yaitu siswa SMK fokus pada perakitan dengan line production khusus untuk siswa SMK sesuai arahan dari pihak industri manufakturnya, sedangkan mahasiswa fokus pada memantau perakitan, mengevaluasi, memberi rekomendasi dan feedback ke pihak manufaktur.
Dalam perencanaan perancangan laptop merah putih ini bekerja sama dengan Qualcomm, dengan tujuan memanfaatkan chip dari Qualcomm untuk membuat device, sehingga saling menguntungkan antar kedua belah pihak.
Baca Juga:
5 Laptop Rp3 Jutaan untuk Belajar Online
Pihak Kementerian Perindustrian Eko YW menyampaikan bahwa terkait laptop merah putih ini, posisi Kementerian Perindustrian sangat mendukung dalam peluncuran laptop merah putih yang merupakan produk dalam negeri, sehingga dari sisi kemendikbudristek bisa menggandeng EMS (Electronic manufacturing services) lolal yg ada, bisa berbagi peran antara Kemendikbudristek melalui perguruan tinggi dengan industri. Adapun untuk industri dalam negeri harus lebih fokus memperkuat RnD (Research and Development).
“Kita ingin brand-brand lokal di bidang elektronika tetap tumbuh dalam negeri ini, kita akan hargai kepemilikan merk brand-brand lokal, karena itu akan membawa citra positif untuk negeri Indonesia kita ini. Oleh karena itu, kita harus mandiri dalam segala hal di bidang industri, terutama dalam bidang TIK, agar mengurangi impor laptop dari luar negeri. Sehingga dilakukan sinergi antara Kemenperin dan Kominfo dalam komunikasi digital, mendukung sesuai fungsinya masing-masing," ungkapnya.
Langkah selanjutnya, kita akan menyelesaikan Offset Agreement dengan pihak Google dengan Qualcomm, lalu dengan Intel dan AMD. Serta penuntasan perizinan kerja sama antar SMK, perguruan tinggi, dan dengan pihak industri.
Harapan dari pembuatan produk Laptop Merah putih ini dapat segera diproduksi dengan jumlah yang banyak dan dapat dipasarkan secara komersial, sehingga laptop merah putih dapat di manfaatkan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya pengadaan barang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.