Technologue.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tengah menabuh genderang perang terhadap Google. Penerus estafet pemerintahan dari Barrack Obama itu mengklaim bahwa mesin pencarian Google telah diatur sedemikian rupa, sehingga tautan pemberitaan media online yang muncul tentang dirinya tidak berimbang. VentureBeat.com (28/08/2018) menuliskan klaim Trump terkait bias politik ini pun langsung ditindaklanjuti oleh Gedung Putih. Penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow, menyatakan pemerintah AS sedang menginvestigasi Google dan melakukan sejumlah analisis.
Baca juga:
Walau Location History Tak Aktif, Google Tetap Mata-matai Anda
Ini adalah tindak lanjut dari kritik Trump terhadap media-media besar AS yang menurutnya memberitakannya dengan keliru. Beberapa situs media yang dituding Trump melakukan hal ini adalah CNN.com dan NYTimes.com.Baca juga:
Spek (Hampir) Resmi Google Pixel 3 XL, Ada Hasil Jepretannya Juga!
Di sisi lain, anak perusahaan Alphabet Inc. itu membantah tudingan bias politik yang dilayangkan Trump. Google menyatakan dalam keterangan resminya bahwa tidak terlibat dalam agenda serta ideologi politik tertentu. "Kami sendiri terus berusaha meng-improve Google Search dan tidak pernah memanipulasi urutan hasil pencarian berdasarkan sentimen politik," jelas mereka.Baca juga:
Jika Berani Kembali ke Tiongkok, Baidu Bakal “Tendang” Google
Ini bukanlah kali pertama Trump mengkritik perusahaan teknologi Negeri Paman Sam. Sebelumnya, taipan tersebut lewat akun Twitter pribadinya menyebut bahwa Amazon.com telah menindas bisnis-bisnis kecil dan mengambil untung yang lebih banyak dari kerja samanya dengan Kantor Pos Amerika Serikat