Technologue.id, Jakarta - Konflik antara zionis Israel dan warga Palestina masih berlangsung hingga saat ini. Berbagai serangan dilakukan oleh tentara Israel untuk melumpuhkan Palestina, bahkan salah satunya memanfaatkan teknologi spyware mata-mata yang diklaim canggih.
Seperti diketahui, Israel memiliki aplikasi spyware bernama Pegasus. Aplikasi ini didesain untuk memantau semua kegiatan si pengguna ponsel mulai dari panggilan telepon, riwayat browsing, email, data lokasi dan masih banyak lagi.
Baca Juga:
Protes Serangan Israel ke Gaza, Gamer Suarakan Dukungan Palestina via Roblox
Tak hanya itu, Pegasus juga bisa melakukan penyalinan data, mengaktifkan kamera ponsel yang terinfeksi, sampai menyadap pembicaraan dengan menghidupkan microfon tanpa diketahui pengguna.
Kecanggihan lain dari Pegasus yakni mampu menghancurkan diri sendiri jika ponsel yang diinfeksi salah sasaran. Kemudian aplikasi ini juga tidak bisa dilacak balik oleh siapapun.
Cara kerja Pegasus terhadap para korbannya adalah dengan memanfaatkan celah keamanan di sistem operasi Android dan iOS atau melalui aplikasi lain seperti WhatsApp. Namun, WhatsApp mengklaim sudah menambal celah keamanan yang dieksploitasi Pegasus.
Baca Juga:
Sikap Raksasa Media Sosial Tangani Konten Konflik Hamas dan Israel
Pegasus menginfeksi perangkat android dengan memanfaatkan metode rooting atau frameroot. Sementara di iOS, Pegasus menggunakan metode jailbreak.
Seperti diketahui, Pegasus dibuat oleh perusahaan asal Israel yang pendirinya adalah Shalev Hulio, Omri Lavie dan Niv Carmi. Mereka mengembangkan teknologi tersebut untuk mencegah terorisme dan kejahatan siber.