Technologue.id, Jakarta - Seorang analis dari lembaga riset pasar Trendforce, John Chen, mengungkapkan, Microsoft akan mewajibkan seluruh vendor komputer (PC) untuk memakai media penyimpanan (storage) berjenis solid state drive (SSD) solid state drive pada 2023 atau 2024 mendatang.
Implementasi persyaratan tersebut akan diberlakukan bagi mereka yang menjual PC yang sudah dibekali dengan sistem operasi (OS) Windows. Dengan demikian, para pembuat PC harus meninggalkan storage konvensional berjenis hard disk drive (HDD) dan beralih ke SSD supaya bisa terus berbisnis.
Menurut Chen, Microsoft awalnya menetapkan aturan penggunaan SSD tersebut pada tahun ini. Tetapi karena banyak desakan dari para vendor PC, persyaratan tersebut ditunda ke 2023 atau 2024.
Baca juga:
Microsoft Ungkap Jutaan Ponsel Android Mudah Diretas
"Vendor-vendor PC saat ini sedang bernegosiasi dengan Microsoft untuk menunda kewajiban menggunakan SSD, dan saat ini masih belum bisa dipastikan (tanggalnya) karena proses negosiasi sedang berjalan," tambah Chen.
Selanjutnya, Chen juga menyatakan kewajiban penggunaan SSD ini kemungkinan akan bergantung pada pasar yang dituju oleh para vendor PC pengguna OS Windows. Artinya, , vendor PC bisa saja memasarkan komputer dengan SSD di suatu negara tapi masih memasarkan komputer dengan HDD atau kombinasi SSD dan HDD di wilayah lain.
Baca juga:
Microsoft akan Luncurkan Perangkat Streaming Xbox TV di 2023
Sayangnya Microsoft tidak mengomentari kabar yang tersebar di dunia maya tersebut secara gamblang. Sebaliknya, mereka hanya mengatakan perusahaan tidak memiliki informasi yang bisa dibagikan terkait topik tersebut.
Jika kewajiban SSD ini benar-benar diterapkan Microsoft, maka ini serupa dengan fitur Secure Boot dan Trusted Platform Module (TPM) yang harus dimiliki sebuah komputer sebelum ditenagai WIndows 11. Kewajiban pemakaian SSD tentunya akan sangat berpengaruh bagi pengalaman pengguna memakai komputer. Karena kinerja SSD untuk transfer data jauh lebih cepat dibanding HDD.