Technologue.id, Jakarta - Dampak dari penyebaran virus corona (COVID-19) semakin terasa, hal itu membuat beberapa negara memperpanjang masa social distancing dan memberlakukan lockdown, dampak tersebut juga terasa oleh pembuat game Final Fantasy XIV (FFXIV). Tim pembuat telah mengonfirmasi bahwa pengembangan patch pertandingan akan ditunda hingga sebulan. Dilansir dari laman gamespot.com, Direktur game, Naoki Yoshida, menguraikan dampak pandemi COVID-19 memengaruhi pengembangan FFXIV, ia mengatakan bahwa pembaruan berikutnya akan terlambat dari jadwal yang telah direncanakan. Sementara Patch 5.2 diluncurkan pada Februari 2020. Tahap berikutnya dijadwalkan pada tengah bulan Juni, dan bisa jadi mundur dua hingga tiga minggu atau lebih.
Baca Juga: 5 Game Bikin Tegang Melawan Virus Jahat
"FFXIV sangat bergantung pada pengembangan kami dan mitra QA di seluruh dunia, dan saat ini, kami harus menerima bahwa situasinya sangat memengaruhi jadwal pengembangan kami," tulis Yoshida dalam sebuah kiriman. "(Saat ini) kami belum memutuskan penundaan hingga dua atau tiga minggu, atau bahkan bisa jadi hingga ke satu bulan tersebut sudah tepat. Kami sangat menyesal atas kekecewaan yang mungkin dirasakan penggemar, seperti yang kami tahu, penggemar menantikan patch baru ini. "Namun, penting juga untuk mengutamakan kesehatan fisik dan mental dari tim pengembang kami, tanpanya kami tidak akan pernah dapat merilis pembaruan kualitas dan fitur yang penggemar harapkan dari FFXIV, jadi kami meminta pengertian penggemar saat kami menyesuaikan jadwal kami dengan situasi terkini." Ujar Yoshida.Baca Juga: 5 Game Top yang Bakal Hadir di Switch, PlayStasion 4, XBox One, dan PC Bulan April 2020
https://m.youtube.com/watch?v=39j5v8jlndM Yoshida menjelaskan empat alasan pengembangan patch FFXIV terganggu oleh COVID-19:- Keterlambatan pengiriman aset grafis akibat lockdown kota di Asia Timur, Amerika Utara, dan Eropa.
- Rekaman suara tertunda karena lockdown kota di Eropa.
- Keterlambatan tugas pengembangan yang dilakukan oleh staf Tokyo karena kerja di rumah (WFH).
- Tim produksi dan QA beroperasi jauh di bawah kapasitas normal karena WFH.