Technologue.id, Jakarta – Masih ingat kasus peretasan yang dialami Yahoo tahun lalu? Dalam serangan digital itu, perusahaan yang sempat menjadi kompetitor terkuat Google itu kebobolan, sehingga 500 juta akun email penggunanya jatuh ke pihak tak bertanggung jawab. Tak berhenti di sana, serangan kedua menelan korban sebanyak 1 miliar akun. Untungnya setelah diadakan investigasi, para penjahat cyber itu berhasil diendus. Melansir BusinessInsider (15/03/17), setidaknya ada dua orang yang dituding bertanggung jawab atas serangan ini, yakni seseorang yang tinggal di Rusia dan Kanada. Departemen Kehakiman Amerika Serikat pun tak tinggal diam. Selain upaya penangkapan, mereka dikabarkan akan menuntut terdakwa untuk membayar denda. Sayang, tak turut disebutkan berapa nominal yang diminta. Selain itu, ada kans tak semua terdakwa bisa ditangkap. Pasalnya, Rusia tak punya perjanjian ekstradisi dengan AS, sehingga yang kemungkinan ditangkap hanya hacker asal Kanada saja. Sebagai gambaran, peretasan ini cukup merugikan Yahoo yang sedang dalam proses perampungan akuisisi oleh Verizon. Pemilik search engine terkenal itu diminta menurunkan harga perusahaan pasca peristiwa tersebut hingga Rp 12 trilun. Namun pada akhirnya, Verizon hanya mendapat diskon sebesar Rp 4,7 triliun dari kesepakatan nilai akuisisi awal yang waktu itu mencapai Rp 63 triliun. Baca juga: Eropa Peringatkan WhatsApp dan Yahoo Hentikan Berbagi Data Bocah 7 Tahun Kirim Lamaran Kerja ke Google, Ini yang Ia Dapatkan WhatsApp Makin Susah Ditembus Penjahat Cyber, Tak Percaya?
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: