Technologue.id, Jakarta - Segway Inc menghentikan seluruh kegiatan produksi kendaraan roda dua ikoniknya, Segway Personal Transporter (PT). Perusahaan akan mengakhiri produksi Segway di Pabrik di Bedford, New Hampshire, mulai 15 Juli 2020. Berita itu pertama kali dilaporkan oleh Fast Company (23/6/2020).
Setelah hampir dua dekade beroperasi, model ini hanya menyumbang kurang dari 1,5 persen dari pendapatan perusahaan. Hal ini makin diperparah saat kondisi pasar menjadi jenuh dengan banyak kendaraan roda dua bertenaga listrik.
Baca Juga:
Woosah! Skuter Listrik Xiaomi Diklaim Ngebut Banget
Dua model lain, Segway SE-3 Patroller dan Segway Robotics Mobility Platform, akan dihentikan produksinya dalam langkah yang akan mengarah pada pemutusan hubungan kerja 21 terhadap 21 pekerja.
Selanjutnya, perusahaan akan mengalihkan fokus ke unit lain seperti bisnis skuter bersama (ride sharing).
"Mengingat sejarah selama puluhan tahun, kami menyadari bahwa keputusan ini mungkin mengecewakan para pengikut kami yang kuat dan setia di antara pemilik pribadi, yang memandang Segway sebagai salah satu kreasi yang inovatif di awal abad ke-21," ujar Judy Cai, Presiden Segway, dalam sebuah pernyataan.
"Kami berterima kasih atas dukungan dan kesetiaan konsumen dan bangga akan dampak produk kami terhadap kehidupan pelanggan dan reputasi merek Segway," imbuhnya.
Dean Kamen adalah sosok penemu model Segway yang dapat membawa satu pengguna berdiri di platform kecil di antara dua roda yang terdapat di kiri dan kanan.
Pengemudi cukup condong ke depan untuk menjalankan Segway, condong ke belakang dan berbalik arah dengan memutar pegangan.
Baca Juga:
Netizen Ngamuk Gara-gara Tagihan Listrik Bengkak
Segway kerap menjadi pemandangan umum di mal dan bandara, pasalnya kendaraan ini digunakan oleh penegak hukum atau penjaga keamanan. Segway juga sering terlihat mengangkut kawanan wisatawan di sekitar kota-kota tertentu.
Dihadapkan dengan pendapatan yang semakin menipis, Segway akhirnya dijual dua kali kepada investor. Yang pertama terjadi pada 2009, dan sekali lagi pada 2013.
Investor Inggris, Jimi Heselden, meninggal dalam kecelakaan Segway yang ironis dan tragis pada 2010. Lalu penjualan kedua yang dilakukan oleh Summit Strategic Investments, dimaksudkan untuk "memfokuskan kembali" Segway selama beberapa tahun, tetapi proyek itu tidak pernah selesai.
Pada 2015, Segway diakuisisi oleh Ninebot, saingan Segway di China. Sejak itu, perusahaan telah berkembang menjadi pemasok utama e-skuter untuk industri skuter yang sedang berkembang.