Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pandemi Corona, Serangan Siber Meningkat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Peristiwa besar pandemi virus Corona saat ini menjadi sorotan dunia. Hal ini lantas menjadi kesempatan bagi para penjahat siber dengan memanfaatkan rasa ingin tahu masyarakat untuk melancarkan aksinya. Dalam Laporan Ancaman GTIC (Global Threat Intelligence Center) yang dibuat oleh NTT Ltd. pada bulan Maret dan April 2020, terjadi peningkatan serangan phishing. Serangan-serangan tersebut menggunakan subjek COVID-19 sebagai umpan.

Baca Juga: Hati-hati, Ada Malware di Peta Penyebaran Virus Corona

"Ada banyak serangan phishing yang memanfaatkan banyak domain yang baru terdaftar (kemungkinan tidak sah) untuk meng-host malware atau mencuri informasi," tulis laporan tersebut. Hendra Lesmana, CEO, NTT Ltd. Indonesia, pada Kamis (16/4/2020) mengatakan, serangan tersebut akan terus bertambah. Apalagi dengan sekitar 2.000 situs web bertema Corona virus dibuat setiap hari, peningkatan akan terus berlangsung selama pandemi. Lebih lanjut Hendra menyebut serangan akan menargetkan negara-negara yang baru terkena virus Covid-19. Bahkan ketika dunia masuk ke masa pemulihan, pelaku kejahatan siber akan menggunakan kata baru seperti 'COVID Cure' atau 'COVID Resurgence.

Baca Juga: Era Digital, Serangan Siber Tidak Pandang Bulu

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri pada Desember 2019 lalu, telah mengeluarkan peringatan tentang potensi serangan siber berkedok kesehatan. Para penjahat siber menggunakan konten seperti tindakan keselamatan terkait virus Corona dalam melancarkan aksinya. Hendra menekankan perlu kewaspadaan serta melakukan pengamanan siber yang sangat kuat. Ini dilakukan untuk dapat menangkal serangan siber yang sudah mulai merajalela saat ini terhadap pencurian informasi atau data perusahaan.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun