Technologue.id, Jakarta - Belakangan ini TikTok menjadi bahan perbincangan karena dinilai mampu mencuri data pribadi penggunanya. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS menyarankan agar jangan menggunakan aplikasi tersebut.
Namun baru-baru ini salah seorang pakar keamanan siber, Richard Forno memberikan pernyataan mengejutkan. Ia menyebut bahwa aplikasi TikTok tidak lebih berbahaya dari aplikasi Facebook, dilansir dari Digital Trend (17/7/2020).
Baca Juga:
Perusahaan Bank AS Larang Karyawan Main TikTok
Menurutnya, TikTok dan aplikasi lainnya tidak jauh berbeda, hanya saja TikTok mempunyai basis perusahaan yang berada di China. Hal inilah yang menjadikan aplikasi besutan ByteDance tersebut terus menjadi bulan-bulanan AS.
"Saya pikir TikTok tak lebih berbahaya dari aplikasi yang lainnya. Menurut saya tudingan ini dilontarkan karena koneksinya dengan China," ujar Forno.
Baca Juga:
Dijegal AS, Pendapatan Huawei Tetap Meningkat
China sendiri diketahui memang memiliki hubungan panas dengan AS. Dimana kedua negara adidaya tersebut memiliki konflik dagang yang hingga kini belum menemukan titik terang.
Selain TikTok, raksasa teknologi asal China lain seperti Huawei juga saat ini tengah dijegal habis-habisan dalam mengembangkan teknologi 5G-nya. Dimana seluruh peralatan 5G di Inggris resmi dilarang peredarannya karena dinilai mengancam keamanan nasional.
Sejumlah pihak menilai langkah Inggris melarang peredaran jaringan 5G milik Huawei tidak lepas dari peran AS.