Technologue.id, Jakarta - Perusahaan bersama milik Mercedes dan Stellantis, Automotive Cells Company (ACC) untuk sementara menghentikan proyek pabrik baterai mereka di Eropa. Keputusan tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan teknologi dan produksi baterai kendaraan listrik di Eropa.
ACC yang dibentuk pada tahun 2021 untuk membangun rantai pasokan baterai Eropa yang kuat, mendapatkan investasi besar sebesar €4,38 miliar di awal 2024. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan empat pabrik, termasuk satu yang sudah beroperasi di Douvrin, Prancis.
Baca Juga:
Xiaomi Manfaatkan LLM Alibaba Cloud untuk Smartphone dan Kendaraan Listrik
Perusahaan menyeburkan ini bukanlah penghentian proyek. Keputusan itu hanya sebuah penilaian ulang strategis yang signifikan. Kebutuhan untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap tren pasar yang berkembang sebagai alasan di balik penundaan tersebut.
Penundaan konstruksi terjadi di tengah spekulasi bahwa ACC sedang mempertimbangkan peralihan ke sel litium besi fosfat (LFP). Meskipun menawarkan kepadatan energi yang lebih rendah dibandingkan sel nikel mangan kobalt (NMC), sel LFP memiliki beberapa keunggulan utama seperti lebih murah, tahan lama, dan mengandalkan sumber mineral yang lebih mudah.
Potensi peralihan ke teknologi LFP ini sejalan dengan tren yang lebih luas di pasar kendaraan listrik. Beberapa produsen mobil, khususnya yang menyasar segmen pasar massal, telah mulai memasukkan sel LFP ke dalam kendaraan mereka untuk mengurangi biaya.
Baca Juga:
Ambisi Nissan Terkait Elektrifikasi Tahun 2030, Terus Fokus di Kejuaraan Formula E
Keberhasilan produsen mobil Tiongkok, yang memanfaatkan teknologi LFP untuk menawarkan kendaraan listrik dengan harga bersaing, semakin memicu minat terhadap bahan kimia baterai alternatif ini.
Meskipun ada penundaan, peralihan ke sel LFP pada akhirnya terbukti bermanfaat bagi ACC dan pasar kendaraan listrik Eropa. Dengan memanfaatkan teknologi baterai yang lebih hemat biaya, ACC mungkin dapat menawarkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau, sehingga meningkatkan aksesibilitasnya ke konsumen yang lebih luas.