Technologue.id, Jakarta - Startup inovator teknologi, Oxford Ionics mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$36 juta pada pendanaan Seri A untuk memulai industri komputasi kuantum di tahun ini.
Sejumlah lembaga investor dunia yang turut hadir dalam putaran pendanaan ini yaitu Oxford Sciences Enterprise, 2xN, Braavos Investment Advisers, Lansdowne Partners, Prosus Ventures, Torch Partners, dan Hermann Hausers.
Baca Juga:
Inovasi Chatbot, Microsoft Guyur Investasi ke ChatGPT
Pihak Oxford Ionics telah menemukan terobosan sistem baru menggunakan Electronic Qubit Control (EQC) yang dapat mengontrol qubit. Dana US$36 juta tersebut (setara Rp546 miliar) akan digunakan untuk membawa teknologinya ke dunia pasar dan memperluas tenaga kerja mereka.
Beberapa negara maju juga sudah mulai menyisihkan dananya untuk komputasi kuantum. Mckinsey, biro konsultasi manajemen global menyebutkan bahwa China merupakan negara dengan kelas terbesar dalam investasi komputasi kuantum dengan jumlah dana yang dikeluarkan yaitu US$15,3 miliar.
Disusul negara Uni Eropa dengan US$7,2 miliar dan Amerika Serikat sejumlah US$1,9 miliar. Ratusan sektor swasta di dunia pun telah berlomba-lomba untuk memulai investasi komputasi kuantum.
Baca Juga:
Hadapi Perlambatan Ekonomi, Bisnis Dituntut Investasi Sektor Teknologi
Langkah awal yang diambil Oxford Ionics di awal tahun ini diharapkan membawa dampak besar pada pengembangan komputasi kuantum. Direncanakan juga akan ada peningkatan investasi untuk pengembangan perangkat lunak khusus komputer kuantum.