Technologue.id, Jakarta - OpenAI telah mengembangkan aplikasi mengubah teks ke video bernama Sora yang dapat menghasilkan klip video realistis berdasarkan perintah teks sederhana. Sejak peluncurannya, mucul pertanyaan terkait data apa yang digunakan OpenAI untuk melatih model tersebut.
Beredar laporan yang mengklaim bahwa OpenAI telah menggunakan video YouTube untuk melatih Sora. CTO OpenAI ditanya dalam sebuah wawancara apakah mereka menggunakan video YouTube untuk melatih modelnya, dan ini jawabannya.
Baca Juga:
Persaingan Chatbot AI Gemini dan Copilot, Mana yang Lebih Baik?
“Saya tidak yakin tentang hal itu. Belakangan, COO juga menolak menjawab apakah model tersebut dilatih tentang konten dari YouTube," ujarnya.
Selain itu, CEO Google Sundar Pichai menanggapi masalah tersebut dengan mengatakan dia akan menyelesaikannya jika tuduhan tersebut ternyata benar. Menurut laporan New York Times, OpenAI menggunakan lebih dari satu juta jam konten dari YouTube hanya untuk melatih Sora.
“Jadi, menurut saya biasanya dalam hal ini kami berinteraksi dengan perusahaan dan memastikan mereka memahami persyaratan layanan kami. Dan kami akan menyelesaikannya,” tambahnya.
Kabarnya, The New York Times telah menggugat OpenAI karena menggunakan konten berhak cipta mereka pada pelatihan AI. Namun, dia tidak mengungkapkan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga:
Google I/O 2024 Ungkap Project Astra hingga AI Generatif Veo
Seharusnya, pembuat konten harus mengetahui dan memiliki hak untuk ikut serta atau tidak ikut serta dalam penggunaan kontennya oleh orang lain. Pelatihan AI memerlukan banyak sekali data dan kemungkinan besar dikumpulkan dari web, namun bukan tanpa izin.
Faktanya, ketika ditanya apakah OpenAI menggunakan konten dari YouTube, COO perusahaan tersebut mengisyaratkan bahwa selain membangun alat yang dapat mendeteksi gambar yang dihasilkan AI. Mereka juga berupaya mengembangkan sistem ID konten untuk AI yang memungkinkan pembuat konten memahami saat mereka membuat sesuatu.