Technologue.id, Jakarta - Seorang pria asal Ghaziabad, India, mengaku diperas oleh sekelompok hacker. Setelah diselidiki, ternyata yang melakukan tindakan pemerasan adalah putranya sendiri yang berusia 11 tahun.
Dilansir dari India Today (29/1/2021), kejadian ini bermula saat pria itu diperas oleh "kelompok" untuk membayar Rs 10 crore atau sekitar Rp19 miliar kepada mereka. Pelaku mengancam akan mengedarkan foto-foto tidak senonoh dan data pribadi keluarganya secara online jika permintaan tidak dipenuhi.
Baca Juga:
Main Game Mobile, Bocah Kuras Uang Puluhan Juta Rupiah dari Rekening Orang Tua
Menurut korban, ID emailnya telah diretas oleh penjahat dunia maya pada 1 Januari. Ia mengatakan, pelaku mengubah kata sandi email dan nomor ponselnya dengan menyetel ulang nomor tersebut. Dia kemudian dikirimi surat dan diancam harus membayar Rs 10 crore. Para "peretas" bahkan mengklaim bahwa mereka mengawasi aktivitas dirinya dan keluarga, sambil terus mengganggu mereka.
Namun, pria itu akhirnya menghubungi polisi untuk meminta bantuan. Menariknya, tim siber menemukan bahwa alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan peretas berasal dari rumah pria itu sendiri, yang berarti bahwa ancaman dilakukan dari dalam rumah. Polisi mulai menanyai putra pria itu yang kemudian mengaku telah melakukan aksi pemerasan terhadap ayahnya.
Baca Juga:
Bocah 12 Tahun Seret TikTok ke Pengadilan
Bocah siswa kelas 5 SDitu mengatakan kepada polisi bahwa dia belajar tentang kejahatan dunia maya dari menonton video di YouTube, seperti cara menghindari tertangkap basah saat sedang online di komputer.
Polisi mengatakan bahwa mereka terus menyelidiki masalah tersebut sehingga tuntutan kejahatan dunia maya bakal terus berjalan.