Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Nintendo Tunda Pengiriman Switch di Pasar Domestik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Penyebaran COVID-19 menyebabkan terganggunya stabilitas negara. Dampak penyebaran COVID-19 pun dirasakan oleh Nintendo, produsen game konsol asal negeri sakura tersebut mengambil langkah untuk menunda pengiriman produk mereka. Nintendo menunda pengiriman Switch dan Switch Lite di Jepang. Penundaan terjadi karena perusahaan tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan untuk Switch karena pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung di Jepang, dan membuat keterlambatan dalam sistem produksi.

Baca Juga: Retas Server Nintendo, Pria Ini Didenda Rp 3,5 miliar

Dilansir dari laman gamespot.com, Nintendo mencatat selama Februari, bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada pengiriman Switch di Jepang. Menurut sumber, operasi di pabrik-pabrik produksi Switch telah "sedikit pulih," tetapi belum normal sepenuhnya. Nintendo belum memberikan kepastian kapan Switch akan melanjutkan pengiriman di negara tersebut. https://m.youtube.com/watch?v=f5uik5fgIaI Nikkei merencanakan penangguhan ini hanya berlaku untuk Jepang. Nintendo akan melanjutkan pengiriman sistem Switch ke luar Jepang, di antaranya Amerika Utara, Eropa, dan lainnya.

Baca Juga: Latihan Zumba Bisa Dimana Saja Melalui Game di Nintendo Switch

Switch juga memiliki permintaan tinggi di luar negeri, terutama karena isolasi sosial telah diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Konsol selalu terjual habis di seluruh AS, menyebabkan harganya meroket di pasar barang bekas. Nintendo mengakui kekurangan stok. "Perangkat keras Nintendo Switch terjual habis di berbagai lokasi ritel di AS, tetapi saat ini produksi masih berjalan," kata perusahaan itu. "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi." Nintendo menambahkan.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun