Technologue.id, Jakarta - Pasar non-fungible token (NFT) sangat tidak terduga. Ini dibuktikan oleh lelang yang baru-baru ini diadakan di platform OpenSea.
Kepala Layanan Blockchain Malaysia, Bridge Oracle Sina Estavi, menjual tweet pertama dari layanan microblogging Twitter yang diperolehnya setahun lalu seharga Rp43 miliar. Harapannya, dia bisa meraup Rp691 miliar dari cuitan bersejarah tersebut.
Lelang berlangsung tujuh hari, tapi tidak ada yang mau membayar token NFT. Lelang pun ditutup pada hari Rabu. Secara total, tujuh penawaran diajukan untuk dibeli, yang terbesar adalah 0,09 Ethereum atau Rp4 juta.
Baca juga:
Tampilkan Ratusan Karya Secara Nyata di Pameran NFT Festiverse Yogyakarta
Menurut ketentuan lelang OpenSea, Estavi dapat menerima atau menolak tawaran. Dia menyatakan bahwa dia terbuka untuk penawaran tambahan.
Berdasarkan keterangan Forbes, NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video. NFT dibeli dan dijual secara online, seringkali dengan cryptocurrency, dan umumnya dikodekan dengan perangkat lunak dasar yang sama dengan banyak cryptos.
Meskipun sudah ada sejak 2014, NFT kini menjadi lebih terkenal. Hal itu disebabkan cara yang semakin populer untuk membeli dan menjual karya seni secara digital. Secara mengejutkan, nilai jual beli NFT telah mencapai Rp2,5 triliun sejak November 2017.