Technologue.id, Jakarta - Ancaman Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir platform media sosial populer seperti Google, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp mematik reaksi warganet.
Netizen beranggapan, rencana pemblokiran sementara itu merupakan tindakan mengada-ngada. Pasalnya tidak dipungkiri, mayoritas pengguna internet di tanah air pasti menggunakan layanan milik mereka.
Baca Juga:
20 Juli Pemerintah Blokir Google, Facebook, Instagram
"Sok-sokan mau blokir whatsapp & google padahal struktur ekonomi dan korporat zaman sekarang bisa berjalan karena aplikasi tersebut. Ini bukan tahun 1989, kominfo. tolong majukan pola pikir kalian," tulis @rireki_riri
"Kebanyakan lagak dan gaya mau blokir Google segala, memang siapa butuh siapa heh..? Begitu Google di blokir, itu semua pejabat dan politisi mendadak langsung bego dan planga-plongo, paham klen..!!??," tutur @Valosenadya1
Di sisi lain, menurut salah seorang netizen, ada baiknya pihak Kemenkominfo berbenah diri dulu sebelum melempar ancaman kepada penyedia platform media sosial. Hal ini sehubungan dengan laman pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kominfo yang sulit diakses.
Sementara itu, dampak pemblokiran layanan media sosial tentu tidak hanya memengaruhi seluruh pengguna umum internet. Tapi juga karyawan Kominfo itu sendiri.
Bagi karyawan instansi pemerintahan yang juga sudah terbiasa mengandalkan platform dari Google dan Meta (induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp), kemungkinan aktivitas harian mereka bakal terganggu sehingga harus memikirkan saluran komunikasi alternatif, seperti meme yang diposting oleh netizen.