Technologue.id, Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA baru-baru ini tidak mampu lagi menerbangkan helikopter Mars Ingenuity karena kerusakan pada baling-baling. Sampai saat ini, penyebab kerusakan kendaraan itu masih belum diketahui.
Meskipun tak dapat mengudara kembali, NASA tetap akan menggerakkan baling-baling atau sayap Ingenuity guna memeriksa sejauh mana kerusakan serta menganalisis apa yang menyebabkan kendala tersebut. Ilmuwan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dan ketua tim Ingenuity Teddy Tzanetos mencatat bahwa dia dan timnya berencana untuk merotasi dan "menggoyangkan" sayap Ingenuity sedikit selama beberapa hari ke depan.
Di hari-hari terakhirnya, Ingenuity ditugaskan untuk merekam video saat ia bergerak dan berputar dalam upaya terakhir untuk membantu NASA memahami sebanyak mungkin tentang kehancurannya.
Pesawat buatan manusia pertama yang melakukan penerbangan terkendali di planet lain ini telah meraih kesuksesan karena pencapaiannya di luar ekspektasi NASA. Di planet merah dan berdebu itu, Ingenuity yang setidaknya bisa menyelesaikan lima penerbangan, jauh melampaui perkiraan yakni sebanyak 72 kali penerbangan sejak mendarat di Mars pada 2021.
Baca Juga:
Helikopter Mars NASA Ingenuity Berhenti Beroperasi Setelah 72 Kali Penerbangan
“Tim JPL NASA tidak hanya mendemonstrasikan teknologinya,” kata Wakil Direktur Program Eksplorasi Mars NASA Tiffany Morgan selama siaran langsung, menurut Space.com. "Mereka mendemonstrasikan pendekatan yang jika kita gunakan di masa depan akan sangat membantu kita untuk melakukan hal tersebut, jelajahi planet lain dan jadilah orang yang menakjubkan seperti Ingenuity," katanya.
Ingenuity terbukti menjadi mitra hebat bagi penjelajah Mars Perseverance milik NASA yang masih terus berkembang. Saat penjelajah itu bergerak di permukaan planet merah, Ingenuity mampu memberikan dukungan udara, mengamati permukaan Mars untuk mencari fitur-fitur menarik dan potensi bahaya.
Seperti yang dilaporkan Morgan dalam siaran langsungnya, hal ini "memungkinkan para perencana untuk menavigasi medan serta mengidentifikasi target sains yang berpotensi menarik."