Technologue.id, Jakarta - Microsoft baru-baru ini mengonfirmasi bahwa peretas bertanggungjawab atas pemadaman serius di program suite Office bulan ini.
Dilansir ABC.net, beberapa layanan seperti email Outlook, OneDrive, dan platform komputasi awan semuanya terganggu oleh gangguan sporadis. Microsoft awalnya ragu-ragu untuk mengonfirmasi serangan ini, tetapi perusahaan kini mengatakan grup bernama Anonymous Sudan berada di balik gangguan tersebut.
Baca Juga:
Perluas Akses Internet, Pemerintah Luncurkan Satelit Satria-1 pada 19 Juni 2023
Grup tersebut mengaku bertanggungjawab di saluran media sosial Telegram. Beberapa peneliti keamanan yakin mereka merupakan orang Rusia.
Dalam posting blog, Microsoft mengatakan serangan itu "untuk sementara memengaruhi ketersediaan" beberapa layanan.
Dikatakan para penyerang berfokus pada "gangguan dan publisitas" dan kemungkinan menggunakan infrastruktur cloud sewaan dan jaringan pribadi virtual untuk membombardir server Microsoft. Microsoft mengatakan tidak ada bukti data pelanggan diakses atau disusupi.
Peneliti keamanan dunia maya Jake Williams mengatakan skala kerusakan tidak diketahui. "Kami benar-benar tidak memiliki cara untuk mengukur dampaknya jika Microsoft tidak memberikan informasi tersebut," katanya.
Dia mengatakan, keengganan Microsoft untuk memberikan ukuran objektif tentang dampak pelanggan "mungkin menunjukkan besarnya dampak dari serangan itu".
Menurut profesor Universitas New York Edward Amoroso, insiden Microsoft menyoroti bagaimana serangan denial of service yang terdistribusi tetap menjadi "risiko signifikan yang kita semua setuju untuk hindari membicarakannya".
Dampak serius dari gangguan office suite Microsoft 365 dilaporkan pada 5 Juni, memuncak pada 18.000 laporan gangguan dan masalah. Di Twitter pada hari itu, Microsoft mengatakan Outlook, Microsoft Teams, SharePoint Online, dan OneDrive for Business terpengaruh.
Baca Juga:
Satelit SATRIA-1 Akan Meluncur dengan Roket SpaceX, Persiapan Teknis Capai 95%
Microsoft mengonfirmasi pada 9 Juni bahwa platform komputasi awan Azure miliknya telah terpengaruh.
Pada 8 Juni, situs berita keamanan komputer BleepingComputer.com melaporkan bahwa hosting file OneDrive berbasis cloud telah dimatikan secara global untuk sementara waktu.