Technologue.id, Jakarta - Meta baru-baru ini merilis kumpulan data klip video tatap muka terbaru mereka, Casual Conversations v2, untuk membantu peneliti Kecerdasan Buatan (AI) membuat alat dan proses mereka lebih inklusif secara universal. Kumpulan data ini dapat membantu pengembang menilai seberapa baik model mereka bekerja untuk kelompok demografis yang berbeda.
Kumpulan data Casual Conversations v2 terdiri dari 26.467 video monolog yang direkam di tujuh negara, termasuk Brasil, India, Indonesia, Meksiko, Vietnam, Filipina, dan AS. Setiap video monolog menampilkan 5.567 peserta berbayar dan menyertakan data atribut ucapan, visual, dan demografis untuk mengukur keefektifan sistematis.
Baca Juga:
Aplikasi Terdesentralisasi Baru Sedang Dikembangkan oleh Meta
Kumpulan data ini menawarkan daftar granular dari 11 kategori, yang dianotasi untuk mengukur lebih lanjut keadilan dan ketahanan algoritme dalam sistem AI. Set data ini dapat digunakan oleh peneliti untuk mengevaluasi keadilan dan ketahanan jenis model AI tertentu dengan lebih baik.
Meta mengungkapkan bahwa kumpulan data Casual Conversations v2 adalah salah satu sorotan utama dari kemajuan hak-hak sipil mereka, yang dibuat melalui konsultasi dengan pakar internal di bidang ini. Dengan Casual Conversations v2, Meta ingin menggunakan kumpulan data multibahasa untuk mendukung pengembangan model pemrosesan bahasa alami yang inklusif.
Baca Juga:
Meta Garap AI pada WhatsApp dan Messenger
Selain daftar kategori yang diperluas, Casual Conversations v2 berbeda dari versi pertama dengan penyertaan monolog peserta yang direkam di luar AS. Hal ini dirancang untuk memaksimalkan inklusi dengan memberi peneliti AI lebih banyak sampel orang dari berbagai latar belakang untuk digunakan dalam model mereka.
Di masa mendatang, Meta berharap untuk memperluas kumpulan data ke geografi tambahan. Perbedaan lain dalam kumpulan data terbaru adalah peserta diberi kesempatan untuk berbicara dalam bahasa utama dan kedua. Dengan merilis kumpulan data Casual Conversations v2, Meta berkomitmen untuk memajukan inklusi dalam pengembangan kecerdasan buatan dan menjamin keadilan dan ketahanan dalam penggunaannya.