Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Meta Kembangkan Alat Pembuat Iklan Dengan AI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Meta baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berencana menciptakan alat yang menggunakan AI untuk membantu proses produksi iklan mulai akhir 2023.

Chief Technology Officer (CTO) Meta, Andrew Bosworth, mengatakan dalam wawancara dengan Nikkei Asia, bahwa perusahaan tersebut berharap dapat menciptakan alat untuk membuat iklan dengan AI yang membantu perusahaan membuat berbagai gambar untuk audiens yang berbeda.

Baca Juga:
Meta Rilis Kumpulan Data Tatap Muka untuk Meningkatkan Keadilan dan Ketahanan Model AI

“Saya berharap kita akan mulai melihat beberapa dari mereka [alat tersebut] tahun ini. Kami baru saja membuat tim baru, sebuah tim AI generatif, beberapa bulan yang lalu; mereka sangat sibuk. Rasanya, proyek ini adalah salah satu proyek yang sedang banyak menyita waktu saya, begitu juga dengan Mark Zuckerberg dan Chief Product Officer, Chris Cox,” kata Bosworth kepada media Jepang tersebut.

Februari lalu, Mark Zuckerberg mengumumkan pembentukan sebuah tim baru di bawah CPO Chris Cox yang berfokus pada alat-alat AI. Pengumuman tersebut membeberkan informasi bahwa Meta sedang bereksperimen dengan fitur obrolan berbasis AI pada WhatsApp dan Messenger serta berbagai filter baru untuk Instagram. 

Walau upaya Meta dengan metaverse belum berjalan seperti yang diharapkan, nampaknya Meta masih kukuh mengupayakan gagasan untuk menciptakan dunia virtual melalui AI generatif.

Baca Juga:
Aplikasi Terdesentralisasi Baru Sedang Dikembangkan oleh Meta

Bosworth juga mengatakan kepada Nikkei bahwa large language model (LLM) - seperti GPT-4 milik OpenAI dan PaLM milik Google - akan membantu dalam penciptaan model 3D untuk metaverse karena pengguna hanya perlu mendeskripsikannya pada LLM.

"Sebelumnya, jika saya ingin membuat dunia 3D, saya perlu belajar banyak tentang grafik komputer dan pemrograman. Di masa depan, Anda mungkin hanya perlu mendeskripsikan dunia yang ingin Anda ciptakan dan membiarkan LLM menghasilkan dunia itu untuk Anda. Jadi, ini (LLM) akan membuat penciptaan konten jauh lebih mudah untuk banyak orang,” ujarnya.

Setelah Apple mengimplementasikan fitur App Tracking Transparency pada 2021, Meta terkena dampak yang cukup buruk. Awal tahun lalu, perusahaan media sosial tersebut mengatakan bahwa perubahan ini akan memakan biaya sebesar $10 miliar.

Pada Februari lalu, dalam pertemuan investor pada Q4 2022, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa "Tema manajemen kami untuk 2023 adalah 'Tahun Efisiensi' dan kami akan berfokus untuk menjadi organisasi yang lebih kuat dan tangkas." Sehingga, Meta nampaknya berencana mencari lebih banyak jalur untuk menghasilkan uang dan kemungkinan besar, AI generatif akan menjadi salah satu upaya Meta berikutnya. 

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol