Technologue.id, Jakarta - Prosa.ai merupakan perusahaan yang berfokus dalam pengembangan produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) seperti speech-to-text, transkripsi rapat, biometrik suara, anti-hoaks, dan regulatory technology. Dalam hal kinerja, Prosa.ai mencatat pertumbuhan yang pesat dilihat dari jumlah pengguna dan transaksi sejak diluncurkan pada tahun 2021.
Meskipun masih seumur jagung, total pengguna Prosa.ai hampir mencapai 300 ribu pada awal 2024, meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam waktu kurang dari 3 tahun, dengan rata-rata 20 ribu pengguna aktif setiap bulannya. Selaini itu, total transaksi untuk paket Prosa TTS mencapai lebih dari 25 ribu sejak pertama kali diluncurkan.
Baca Juga:
Prosa.ai Hadirkan Inovasi Terbaru Text-to-Speech dengan 40 Suara Beragam
“Kami yakin ruang untuk perkembangan teknologi TTS ini masih sangat besar terutama untuk peningkatan kualitas suara yang semakin natural dan kebutuhannya pun terus meningkat ditandai dengan jumlah volume pencarian teknologi TTS di hasil pencarian google (SERP) yang kami amati melalui tools web traffic analysis," ujar Teguh Eko Budiarto, selaku Co-Founder CEO Prosa.ai.
Teguh menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan fitur lain yang ingin dikembangkan seperti fitur emosi dalam suara (sedih, marah, takut dll) serta adanya pengembangan marketplace bagi Voice Talent yang ingin menjadi bagian dari suara Prosa TTS dan mendapatkan hasil keuntungan dari marketplace ini. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna baru sebesar 2x lipat (YoY) dan jumlah transaksi sebesar 1,5x lipat (YoY) dari tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Itel RS4 Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
"Meskipun Prosa.ai mulai merambah ke pasar B2C dengan menghadirkan produk TTS untuk individu, perusahaan ini tetap fokus pada pasar B2B," kata Teguh.
Selain TTS, Prosa.ai juga memiliki sejumlah produk lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk speech-to-text, dan lainnya. Produk TTS sendiri juga mendapatkan permintaan dari berbagai sektor, termasuk penerbit buku, perusahaan transportasi, media dan agensi pemasaran, serta instansi pemerintah dan perusahaan startup.