Technologue.id, Jakarta - Startup perakit robot pintar yang terkoneksi cloud, CloudMinds, memangkas tenaga kerja globalnya. Perusahaan berdalih, keputusan memecat karyawan ini karena tengah fokus mencetak profit. Alasan klasik yang biasa diutarakan oleh startup saat ini yang ingin berkembang lebih jauh. Dilansir dari Enterprise Talk (27/1/2020), startup yang didukung SoftBank itu memberhentikan sekitar 175-225 karyawan dari total 700 tenaga kerjanya di China.
Baca Juga: Demi Profit, Startup Oyo PHK Puluhan Ribu Karyawan
Perusahaan mengurangi tenaga kerja global usai kehabisan modal untuk mendaftar di pasar saham, kata laporan itu. Pada Juni 2018, CloudMinds menderita kerugian hampir US$ 100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun setelah sebelumnya juga mengalami kerugian US$ 65 juta (atau Rp880 miliar) pada periode yang sama tahun lalu. Imbas kejadian ini, CloudMinds juga menutup kantornya yang berada di Silicon Valley sebagai upaya efisiensi. Selanjutnya, mereka hanya akan mengoperasikan kantor di AS dan Jepang. Sejumlah kecil staf yang tersisa akan dipindahkan ke kantor di Irvine, California.Baca Juga: Startup Mulai Kena Batu Usai Jor-joran ‘Bakar Uang’
Penurunan minat konsumen terhadap produk robot pintar besutan CloudMinds diduga menjadi penyebab utama kemerosotan bisnis perusahaan ini. Bukan kali ini investor kakap Softbank dipusingkan masalah keuangan yang mendera startup binaannya. Sebelumnya, Oyo yang merupakan startup potensial di bidang penyewaan hotel juga melakukan PHK dengan alasan ingin mencapai profit. Karyawan yang terdampak kabarnya di kisaran 2.000 orang. Selain itu, WeWork juga sempat diambang kebangkrutan karena terancam kehabisan uang setelah gagal melantai di bursa atau IPO karena investor meragukan model bisnis dan tata kelola perusahaan. Untuk selamatkan perusahaan SoftBank harus menyuntikkan US$9,5 miliar.