Technologue.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan sejarah dan keberadaan Komodo akan menjadi cermin ketangguhan adaptasi dan resiliensi dalam menghadapi digitalisasi.
“Komodo bisa mengajari kita banyak hal tentang kekuatan, ketahanan, atau apa yang saya sebut sebagai kemampuan bertahan hidup adaptif.” tegasnya dalam Gala Dinner Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia, di Puncak Waringin, Labuan Bajo.
Baca Juga:
Menteri Kominfo Tekankan Arti Penting Kecakapan dan Literasi Digital
Selanjutnya, Menteri Johnny menjelaskan bahwa Komodo pertama kali diakui secara global pada tahun 1910. Menurutnya, sejak saat itu, ilmuwan di seluruh dunia telah mendalilkan bagaimana makhluk purba yang hidup di sekitar bumi 83,9 juta tahun lalu masih bertahan.
Oleh karena itu, Menkominfo berharap semangat adaptasi dan bertahan hidup yang ditunjukkan Komodo dapat diaplikasikan di zaman digital. Apalagi saat ini, setiap orang telah dan masih menghadapi dunia yang terus berubah serta tantangan yang mendorong manusia selalu beradaptasi dan bertahan.
Selain itu, Menkominfo juga menegaskan kolobarasi merupakan langkah yang relevan dengan upaya kolektif untuk membawa dunia beradaptasi dan bertahan dalam transisi ke era digital.
“Saya sangat berharap melalui pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital yang ketiga ini dan yang akan datang, kita dapat bersama-sama memajukan adaptasi digital ke dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga:
SIG Dukung Pelestarian Lingkungan Untuk Generasi Masa Depan
Lebih lanjut, Menteri Johnny menyatakan upaya meningkatkan kemampuan bertahan hidup selama disrupsi digital menjadi penting dan dapat diadaptasi dari situasi di Labuan Bajo.
“Saya harap sambutan singkat saya dapat melukiskan gambaran yang lebih bermakna tentang pengalaman kita semua selama di Labuan Bajo, Pulau Flores Barat,” ujarnya.