Technologue.id, Jakarta - Bagi kamu yang sedang berkecimpung di dunia website, apakah sudah tahu terkait apa itu DNS? Dalam membangun sebuah situs atau website, penggunaan DNS ini sangat penting, terutama agar situs tersebut lebih mudah dikunjungi orang.
DNS sendiri merupakan singkatan dari Domain Name System, yang berarti penerjemah nama domain jadi alamat IP pada komputer ketika suatu situs diakses. DNS sendiri bisa dicek melalui Domain checker dari reseller domain yang ada pada provider web hosting atau layanan whois lainnya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai pengertian DNS dan beberapa hal yang terkait dengannya, simak informasi yang ada di bawah ini ya.
Apa Itu DNS?Pada saat mengunjungi suatu website, biasanya kamu akan menggunakan URL (nama domain) karena memang lebih mudah untuk diingat. Berbeda dengan sistem pada komputer, yang menggunakan IP address (angka) saat mengakses situs tersebut.
Nah, dalam hal ini, DNS memiliki peranan untuk mengubah URL jadi angka supaya komputer dapat memahami perintah dari pengguna untuk mengakses situs. Kita ambil saja contoh dari aplikasi kontak yang ada di ponsel.
Aplikasi kontak akan menampilkan nama dari setiap nomor telepon yang sudah disimpan. Tentu saja sangat sulit untuk mengingat angka nomor telepon dari setiap kontak yang ada, bukan? Apalagi nomor telepon tersebut biasanya terdiri dari 11 hingga 13 digit angka.
Sama halnya seperti aplikasi kontak, DNS di sini bertugas untuk mengubah URL menjadi nomor IP yang dapat dengan mudah dipahami oleh sistem komputer. Jadi kamu tidak repot untuk mengingat-ingat alamat IP dari situs-situs yang akan dikunjungi.
Cara Kerja DNSSistem DNS sendiri bekerja dengan melakukan beberapa tahapan dalam suatu struktur. Tahap yang pertama, dimulai dengan meminta informasi mengenai alamat IP sebuah situs yang disebut dengan Query. Misalnya saja saat kamu ingin membuka situs google.com di browser dengan mengetik nama domainnya.
Nantinya, server akan mencari informasi mengenai alamat IP pada bagian file-host, yang merupakan file teks dalam sistem operasi dan berfungsi untuk mengarahkan nama host menuju ke alamat IP. Apabila informasi yang dicari tidak ketemu, maka server akan mencarinya di bagian cache.
Bagi yang belum tahu, cache sendiri merupakan komponen software dan hardware yang fungsinya untuk menyimpan data sementara. Tempat penyimpanan sementara yang paling umum, yakni ISP (Internet Service Provider) dan juga web browser.
Jenis-jenis DNSSecara umum, ada tiga jenis DNS yang digunakan dalam pencarian di Internet. Ketiga jenis DNS tersebut adalah Primary (master), Cache, dan juga Secondary (slave). Untuk pengertiannya, silahkan simak informasi berikut ini.
- Primary (master)
Jenis DNS primary atau master, mempunyai daftar paling lengkap dari sebuah domain yang dikelola. Jenis server yang satu ini memegang otoritas domain yang dimilikinya secara penuh. Misalnya saja server ns1.sepatubaru.com, menjadi pemegang otoritas penuh atas domain *.sepatubaru.com.
Otoritas penuh yang dimaksud dalam hal ini, yaitu sever tersebut bertanggung jawab atas semua pertanyaan terkait domain tersebut. Contohnya seperti nama-nama host dengan domain tikshop.id dengan extensi domain .id, dan juga sub-domain yang ada di bawahnya. - Cache
Jenis server cache dalam DNS tidak mempunyai data berupa nama-nama host dari domain tertentu. Cache hanya akan mencari jawab dari sejumlah DNS server paling dekat. Jika jawaban sudah ditemukan, maka data akan disimpan di dalam cache untuk digunakan di lain waktu. - Secondary (slave)
Bisa dibilang jika server Secondary adalah backup dari Primary, karena juga memiliki daftar lengkap dari sebuah domain. Saat terjadi perubahan pada bagian primary, maka server secondary juga akan terus mengikutinya secara periodik.
Maka dari itu, dibutuhkan izin dari bagian primary agar bisa melakukan sinkronisasi. Pada saat primary sedang mengalami crash atau sibuk, maka data dari secondary sangat diperlukan. Dalam server ini, konfigurasi database akan dikirim dari primary secara otomatis.
Jika tadi sudah membahas tentang DNS, cara kerja, dan fungsinya, maka berikut ini beberapa rekomendasi DNS tercepat yang bisa kamu gunakan.
- OpenDNS
Rekomendasi DNS yang pertama ada dari OpenDNS yang berada dalam naungan Cisco. Waktu respons yang dihadirkan yakni 22.73 milliseconds. Sementara untuk uptime, layanan DNS yang satu ini berhasil mencatatkan persentase sebesar 99.87%. - Cloudflare
Menurut fakta, DNS Cloudflare ini hanya memerlukan waktu respons sekitar 13.88 milliseconds saja. Selain itu, Cloudflare juga mampu memberikan waktu uptime mencapai 99.96%. Salah satu DNS tercepat yang satu ini juga menawarkan beberapa keunggulan lain bagi para penggunanya. - Google Public DNS
Google juga mempunyai layanan DNS sendiri bernama Google Public DNS. Layanan yang satu ini mempunyai waktu respons 28.76 milliseconds dengan uptime mencapai 99.98%. Dapat dikatakan jika Google Public DNS menjadi DNS server yang paling banyak digunakan di dunia.
Sekarang kamu sudah tahu kan, apa itu DNS? dan DNS tercepat? Nah, sekarang silahkan pilih layanan DNS mana yang akan digunakan pada situs yang sedang kamu bangun. Pilihlah DNS yang tepat, sehingga penggunaannya bisa lebih maksimal, ya!