Technologue.id, Jakarta - Nilai saham Grab Holdings Inc. terjun bebas pada hari pertama melantai di bursa Nasdaq, Amerika Serikat.
Saham Grab ambles 20,53 persen ke level US$ 8,69 pada akhir perdagangan, menjadikan kapitalisasi pasar Grab berkurang menjadi US$ 34,6 miliar.
Padahal di awal perdagangan pada Kamis (2/12/2021), saham menguat 19% ke level US$13,06. Lalu di tengah hari justru berubah menjadi merah.
Baca Juga:
Tips Menjaga Kerahasiaan dan Keamanan Data Konsumen
The Wall Street Journal mengungkap salah satu alasan mengapa harga saham Grab jatuh karena banyak para pengamat pasar masih merasa tidak yakin dengan prospek perusahaan tersebut.
Para investor mewaspadai pembakaran uang tunai yang tinggi dan kurangnya pengembangan keuntungan nya.
Mereka memiliki penilaian yang tinggi, tetapi mereka juga tidak memiliki rekam jejak dengan keuntungan berkelanjutan.
Baca Juga:
Grab Ventures Velocity Batch 4 Umumkan Enam Startup Finalis
Sylvia Jablonski, salah satu pendiri dan kepala investasi ETF Defiance mengungkap bahwa sebenarnya Grab masih memiliki ruang untuk tumbuh, asalkan harganya di kisaran US$ 10.
Untuk diketahui, Grab sendiri melantai di bursa AS setelah investor menyepakati merger dengan perusahaan cek kosong atau special purpose acquisition company (SPAC), Altimeter Growth Corp.
Perusahaan gabungan Grab dan Altimeter ini melantai di Nasdaq dengan kode saham GRAB.