Penerbangan
Drone ini dilengkapi dengan Advanced Pilot Assistance System (APAS) yang otomatis membantu pilot menghindari rintangan. Sehingga penerbangan lebih aman dan cerdas. FlightAutonomy 2.0 memproses data yang dihasilkan dari tujuh kamera onboard dan sensor infra merah. Sehingga dapat menciptakan peta 3D lingkungan demi kestabilan saat melayang di udara. Sistem sensor kamera ganda yang maju mundur mampu merasakan rintangan sampai 20 meter.
Baca juga:
DJI Mavic Pro, Drone Canggih Resmi Hadir di Indonesia
Desain
Bobot Mavic Air hanya 430 gram, struktur kerangka baling-baling perangkat ini bisa dilipat ke bingkai yang aerodinamis dan ramping. Sehingga ketika dilipat, drone ini tampak begitu ringkas dengan ukuran hanya sebesar smartphone. Pengendali drone ini berupa stik control pertama yang bisa dilepas dan disimpan dalam remote control sehingga mudah dibawa-bawa.
[gallery size="medium" columns="2" ids="29590,29591"]
Sumber daya Mavic Air mengandalkan baterai berkapasitas 2375 mAh yang diklaim mampu bertahan 21 menit. Namun pada prakteknya daya tahan baterai tersebut sekitar 15-16 menit. Pada kondisi berangin sampai 22 mph (36 kph) dan ketinggian sampai 5.000 meter di atas permukaan laut, drone ini dapat terbang stabil. Ketika berada di mode Sport, akselerasi kecepatan terbang bisa sampai 42 mph (68 kph) dan kompatibel dengan DJI Goggles demi pengalaman terbang FPV yang mendalam.