Technologue.id, Jakarta - Perusahaan rintisan teknologi alias startup mulai menjamur di Indonesia dan mulai membentuk ekosistem baru. Supaya bisa berkembang menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan di era ekonomi digital ekosistem startup Indonesia memerlukan 3C. "Perusahaan rintisan di Indonesia ini butuh 3C dari pemerintah dan pemodal besar agar bisa berkembang dengan baik. Tiga C itu adalah commitment, colaboration, dan confidence," ujar Johnny Swandi Sjam, Pembina IndoTelko Forum disela menghadiri perayaan HUT ke-5 IndoTelko.com di Jakarta. 3C yang dimaksud Johnny ialah Commitmen, Colaboration dan Confidence. Ketiganya disebutkan perlu dimiliki dan dijalankan dengan baik agar bisa sukses berkembang dan menghadapi persaingan yang sangat ketat di industri startup sekarang ini. Lebih lanjut Johnny mengungkapkan di era digital sekarang isu akses ke capital atau commerce tak menjadi hal utama bagi pemain startup jika 3C dari pemerintah dan perusahaan besar bisa didapat. "Saya ambil contoh yang terjadi dengan portal IndoTelko.com, berkat adanya 3C berupa komitmen dari mitra yang mempercayai, adanya kolaborasi dengan pihak lain membuka jaringan, serta confidence dalam eksekusi, lima tahun sudah jalannya menghiasi media online nasional," paparnya lagi. Doni Ismanto Darwin, Direktur Utama Media Andalas Sejahtera mengatakan sebagai penerbit dari portal IndoTelko.com masih banyak yang harus diperbaiki ke depannya agar tetap kompetitif di era digital. "Dalam rangkaian HUT ke-5 ini memang yang ditonjolkan adalah kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebagai pemain baru kami tak akan sanggup melangkah sejauh ini tanpa komitmen dan keyakinan dari semua mitra terhadap IndoTelko.com," jelas Doni. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara ikut hadir di Perayaan HUT ke-5 IndoTelko dan memberikan kuliah umum. Sejumlah pimpinan dari organisasi, operator, dan perusahaan TIK ternama di Indonesia juga ikut menghadiri kuliah umum tersebut. Baca juga : Asyik, Naik Uber Bisa Diskon 50%! Begini Caranya Line Creative 2016: Lahirkan Kreatif Digital Asal Indonesia Seperti Apa Rasanya Magang di Microsoft, Google, atau Uber?