SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Gelar raja ponsel dunia yang biasa disematkan pada Samsung tak berlaku di China. Laporan kuartal terbaru yang dirilis dua lembaga riset menunjukkan pangsa pasar Samsung di negeri Tirai Bambu terus menyusut.
Baca juga:
Smartphone Lipat Samsung Hadir untuk Pasar Asia?
Dilansir dari TheVerge.com (02/11/2018), laporan dari IDC dan Strategy Analytics kompak menyebut bahwa penjualan Samsung telah menurun sekitar 13 persen pada kuartal terakhir. Tren ini menurun sejak kuartal liburan tahun lalu dan telah berlangsung sepanjang 2018. Sebelumnya, market share raksasa teknologi asal Korea Selatan itu juga merosot 10 persen di Q2, di mana mengalami penurunan sebesar 2 persen di Q1. Lalu diikuti penurunan 4 persen di Q4 2017.Baca juga:
Samsung dan Apple Didenda Gara-gara Smartphone-nya Lemot
Posisi terjepit Samsung saat ini disebabkan oleh penjualan perangkat Samsung Galaxy Note 9 dan Galaxy S9 yang dinilai belum kompetitif di kelas atas. Belum lagi, perusahaan mulai kehilangan pamor di segmen menengah dan bawah dari pasar smartphone. Dominasi pemain lokal pun makin terlihat. Berkuasanya para produsen lokal menjadi kabar buruk bagi vendor asing seperti Samsung. Samsung takluk oleh kuartet produsen lokal, yakni Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Huawei masih di posisi puncak dengan pengapalan smartphone naik sekitar 32 persen kuartal ini. Untuk ketiga kalinya, Huawei melampaui Apple sebagai merek smartphone terbesar kedua di dunia. Sebagian besar pertumbuhan itu berkat handset flagship populer, Huawei P20.Baca juga:
Selain Huawei, Samsung juga terguling oleh performa penjualan Xiaomi. Pengiriman smartphone Xiaomi naik sekitar 20 persen pada kuartal terakhir, sehingga berada di urutan keempat di belakang Apple dalam pengiriman ponsel pintar global. "Samsung kehilangan pasar karena Huawei, Xiaomi dan saingan dari Tiongkok lainnya di pasar China dan India yang sangat besar," kata Neil Mawston, Direktur Eksekutif di Strategy Analytics. "Samsung harus menyelesaikan masalah China dan India sebelum terlambat." Samsung mengakui bahwa mereka sedang berjuang di pasar smartphone mid-to-low-end. Perusahaan berharap pengapalan smartphone-nya bisa meningkat pada kuartal keempat tahun ini.