Technologue.id, Jakarta - Belakangan ini marak terjadi kebocoran data di sejumlah layanan digital di Indonesia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terlebih pada layanan yang bergerak di bidang keuangan.
Menanggapi hal tersebut, DANA buka suara untuk meyakinkan para penggunanya. Aplikasi dompet digital yang meluncur pada 2018 itu menyebut tidak perlu merasa was-was akan keamanan data.
Baca Juga:
Dihantui Banyak Kasus, Industri E-commerce di Indonesia Masih Aman?
"Terkait keamanan data itu sudah tidak bisa di tawar lagi. Kita mempunyai teknologi yang sangat baik untuk menjaga keamanan data para pengguna," ujar Dedy Sahat, Business Development Director DANA pada Jumat (15/5/2020).
Verifikasi dan otentikasi menurut Dedy selalu dilakukan untuk menjamin keamanan data para penggunanya. Selain itu, pemantauan prilaku penggunanya juga menjadi hal yang diprioritaskan.
"Kami mempelajari dan memantau prilaku pengguna kita. Kalau ada sesuatu yang tidak umum, kita akan meminta pengguna untuk memasukkan PIN atau OTP untuk validasi transaksi," tambahnya.
Baca Juga:
Data Pengguna E-Commerce Sering Bocor, Apa yang Salah?
Lebih lanjut, mengenai kolaborasi dengan Mastercard yang baru diresmikan. Dedy mengatakan mempunyai sistem keamanan Two Factor Authentication atau verifikasi dua langkah untuk memastikan transaksi benar-benar dilakukan oleh pengguna yang valid.
"Kita mempunyai beberapa layer untuk mengamankan setiap transaksi pelanggan. Karena memang keamananan selalu menjadi prioritas kami," tutup Dedy.