Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mantan Engineer Google Terciduk Curi 500 File Rahasia Dagang AI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seorang mantan engineer Google ditangkap di California pada hari Rabu (6/3) karena mencuri lebih dari 500 file berisi rahasia dagang kecerdasan buatan (AI) milik raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut. Pelaku menggunakan informasi rahasia itu untuk menguntungkan perusahaan teknologi saingannya di Tiongkok.

Dalam dakwaan yang disahkan di pengadilan federal California, jaksa penuntut menuduh Linwei Ding, warga negara Tiongkok berusia 38 tahun yang mulai bekerja di Google pada tahun 2019, mengunggah rahasia dagang dari laptop yang dikeluarkan Google ke akun penyimpanan cloud pribadinya. Dokumen yang dicuri Ding melibatkan “building blocks” infrastruktur AI Google, menurut dakwaan. Ia mengunggahnya ke akun pribadinya dalam kurun waktu satu tahun mulai Mei 2022 hingga Mei 2023.

Baca Juga:
Curi Aset, Pengadilan Jatuhi Hukuman Penjara dan Denda kepada Mantan Karyawan Apple

Ding ditangkap di Newark, California, dan didakwa dengan empat tuduhan pencurian rahasia dagang. Jika terbukti bersalah, dia dapat dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda hingga US$250.000 untuk setiap dakwaan.

“Kami memiliki perlindungan yang ketat untuk mencegah pencurian informasi komersial rahasia dan rahasia dagang kami,” kata juru bicara Google José Castañeda kepada Engadget (7/3). “Setelah penyelidikan, kami menemukan bahwa karyawan ini mencuri banyak dokumen, dan kami segera menyerahkan kasus ini ke penegak hukum. Kami berterima kasih kepada FBI karena membantu melindungi informasi kami dan akan terus bekerja sama secara erat dengan mereka.”

Perkembangan ini terjadi di saat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait tren penggunaan kecerdasan buatan. Tahun lalu, pemerintahan Biden melarang ekspor chip AI canggih yang dirancang oleh perusahaan Amerika seperti NVIDIA ke Tiongkok untuk menghentikan negara tersebut menggunakan AI guna memperkuat militernya.

“Tuduhan hari ini adalah ilustrasi terbaru mengenai sejauh mana afiliasi perusahaan yang berbasis di Republik Rakyat Tiongkok bersedia mencuri inovasi Amerika," kata Direktur FBI Christopher Wray dalam sebuah pernyataan. “Pencurian teknologi inovatif dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika dapat merugikan lapangan kerja dan mempunyai konsekuensi berat terhadap ekonomi dan keamanan nasional."

Baca Juga:
Curi Aset Berharga, Mantan Karyawan Apple Hadapi Tuntutan Hukum Berat

Berdasarkan surat dakwaan, Ding diduga menyalin informasi dari file Google ke Apple Notes di laptopnya terlebih dahulu, lalu mengonversinya menjadi file PDF yang dia unggah ke akun Google pribadinya untuk menghindari deteksi oleh sistem pencegahan kehilangan data Google. Dia juga memberikan badge Google-nya kepada karyawan Google lainnya di California untuk membuatnya tampak seperti dia bekerja dari kantor Google di negara bagian tersebut, padahal sebenarnya dia bekerja untuk perusahaan saingannya di Tiongkok.

Jaksa mengatakan bahwa Ding membantu meningkatkan modal untuk salah satu perusahaan Tiongkok tempat dia bekerja sebagai chief technology officer. Tahun lalu, ia juga mendirikan perusahaan AI lain di Tiongkok dan menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut.

Ini bukan pertama kalinya AS menangkap warga negara Tiongkok karena mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika. Dalam beberapa tahun terakhir, kantor kejaksaan AS di San Francisco telah mendakwa tiga mantan karyawan Apple karena mencuri rahasia dagang terkait Apple Car, sebuah proyek yang baru-baru ini dibatalkan oleh perusahaan, dan mengalirkannya ke perusahaan-perusahaan di Tiongkok. Bulan lalu, salah satu engineer tersebut dijatuhi hukuman enam bulan penjara dan diminta membayar denda hampir US$150.000.

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol