Technologue.id, Jakarta - Mantan bos Google, Eric Schmidt dikatakan meluncurkan startup AI non-profit yang berfokus pada penelitian biotek dan ilmiah.
Baca Juga:
Activision Ungkap Trailer dan Detail Game Baru Call of Duty Modern Warfare 3
Schmidt ingin organisasi non-profit baru ini menjadi daya tarik besar bagi talenta terbaik dalam sains dan AI, dua bidang yang bertemu untuk berpotensi menciptakan terobosan dalam segala hal mulai dari penemuan obat hingga ilmu material.
Dua ilmuwan top yaitu, Samuel Rodriques, pendiri Laboratorium Bioteknologi Terapan di Francis Crick Institute, dan Andrew White, seorang profesor Universitas Rochester dikatakan sudah dipekerjakan Schmidt di organisasi barunya tersebut.
Meski nama dari startup milik Schmidt belum diketahui, namun dikatakan startup tersebut mirip seperti OpenAI. OpenAI sendiri merupakan perusahaan induk ChatGPT dan salah satu perusahaan terkemuka dalam pengembangan AI.
Baca Juga:
HUT RI Ke-78, Google Pajang Deretan Aplikasi Lokal Kebanggaan di Play Store
Schmidt akan secara pribadi akan mendanai perusahaan baru tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima investasi. Schmidt juga menawarkan gaji dan sumber daya yang kompetitif untuk mempekerjakan lebih banyak ilmuwan top.
Schmidt sebelumnya telah memperingatkan tentang bahaya AI dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi pemilu 2024, di mana AI dapat mengubah pemilihan AS yang akan dapat menjadi berantakan, dan penyalahgunaannya bahkan dapat membahayakan nyawa orang.