Technologue.id, Jakarta – Ada banyak keuntungan dari berkah geografis Indonesia yang terletak di tiga lempeng bumi yang bergerak aktif. Contohnya potensi sumber daya alam dari bahan tambang yang cukup besar dan keanekaragaman geologi. Di sisi lain, Indonesia juga harus menanggung risiko sebagai daerah langganan gempa bumi. Tak cuma korban jiwa yang berpotensi jatuh, rusaknya fasilitas umum hingga terputusnya jalur komunikasi adalah akibat yang bisa ditimbulkan.
Baca juga:
Salah Cetak Bendera Indonesia, Netizen Indonesia-Malaysia Tegang
Selama ini, seismograf biasa diandalkan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa alat tersebut juga punya kekurangan, seperti dimensinya yang terlampau besar, biaya instalasi yang tak murah, hingga hanya mendeteksi terjadinya gempa dan tidak bisa mengabarkan langsung pada masyarakat. Mencoba menyediakan solusi, Tim PKM-Karsa Cipta Universitas Negeri Malang (UM) akhirnya menciptakan PEASE. PEASE adalah sebuah alat pendeteksi gempa mandiri sebagai solusi permasalahan koordinasi dan komunikasi pra bencana gempa bumi sekaligus strategi implementasi early warning system (EWS). Dana yang dibutuhkan untuk membuatnya pun relatif terjangkau, yakni Rp260 ribuan saja.Baca juga:
Salah Cetak Bendera Indonesia, Netizen Indonesia-Malaysia Tegang
Seperti dikutip dari laman resmi UM (09/08/17), tim kreator yang terdiri dari Septya Hananta W., Yusuf Aji W., Rangga E. Santoso, Fitri Ika M itu telah mencobanya di daerah rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor, yakni di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Evaluasi pun telah dilangsungkan. [caption id="attachment_21170" align="alignnone" width="850"] PEASE, detektor gempa bumi buatan mahasiswa UM dan para kreator PEASE berfoto bersama (source: um.ac.id)[/caption]Baca juga:
Salah Cetak Bendera Indonesia, Netizen Indonesia-Malaysia Tegang
Hasilnya, berdasarkan pengujian menggunakan metode black-box, PEASE mempunyai error 0 persen, sehingga dapat menotifikasi adanya potensi bencana gempa bumi. Alat ini pun telah dapat bekerja secara mandiri. Diharapkan, dampak negatif yang ditimbulkan gempa bumi pun bisa ditekan. Semoga saja detektor getaran yang menggunakan sistem pendulum ini segera bisa diimplementasikan di lebih banyak tempat sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.