Technologue.id, Jakarta – Praktik calo tiket kerap menghantui menjelang event-event besar. Mengantipasi hal tersebut, layanan teknologi ticketing Loket.com akan membuat sistem ketat seperti proses pemesanan tiket pesawat terbang. "Untuk event-event yang sarat calo, akan dibikin kaya tiket pesawat, pengunjungnya harus menunjukkan ID (identitas diri) masing-masing. Begitu masuk, mereka harus scan ID. Kalau sudah gitu, calo pasti gak bisa ngapa-ngapain," ujar Rama Adrian, Vice President Consumer Solutions Loket, di kantor pusat Go-Jek Indonesia, di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Baca juga:
Loket.com Tunjuk Bhinneka Kelola Penjualan Tiket Segmen Korporasi
Namun Ia menyoroti kekurangan sistem tiket terkustomisasi ini, karena membutuhkan tenaga operasional yang banyak untuk pengecekan tiket. Sebab itu, pengecekan ID (bisa KTP, SIM) ini akan disesuaikan dengan jenis event tersebut, apakah kecil, medium, atau besar. Menurut Rama, sistem unjuk identitas diri ini cocok diterapkan pada golongan event besar, misalnya konser penyanyi terkenal. "(Sistem ini) akan kompleks dari sisi operasional. Karena harus cek satu per satu. Tentu, hal ini akan disesuaikan dengan kebutuhan event-nya terutama yang sarat dengan calo dan pemalsuan," jelasnya.Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Penyelenggara Event, “Anak” Go-Jek Luncurkan Loket.com
Cara antisipasi lain, kata dia, dengan mewajibkan penggunaan satu email untuk satu hingga dua tiket. “Di sistem kita itu juga dilakukan, satu email cuma dibolehin beli satu atau maksimal dua tiket. Itu juga salah satu antisipasi kalau misalnya kita menghindari calo. Ada beberapa macam layer yang kita lakukan,” ungkap Rama.Baca Juga:
Perluas Target Market, Go-Tix Luncurkan Layanan Versi Website
Baginya, calo selalu menjadi masalah klasik yang akan selalu sulit untuk dituntaskan. Oleh karena itu, satu-satunya hal yang dapat dilakukan ialah terus mengembangkan teknologi di platform Loket agar tidak merugikan pihak lain, baik pelanggan maupun pihak penyelanggara event. "Dari sisi teknologi di kita, calo itu sebenarnya tidak menjadi masalah. Dia beli terus jual lagi tidak masalah dong, karena dia beli tiket asli, dan bukan tiket palsu. Namun yang sering disalahgunakan, dia beli banyak, terus diperbanyak, lalu yang tersebar justru tiket palsu. Yang mana akhirnya merugikan promotor dan event tersebut pastinya," tandasnya.