Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tinggalkan Inggris, Pangeran Harry Jadi Bos Startup
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pangeran Harry telah resmi keluar dari anggota Kerajaan Inggris. Ia pun kini menggeluti pekerjaan barunya sebagai salah satu bos startup berskala unicorn yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat.

Mengutip dari The Guardian (24/3/2021), Pangeran Harry menjabat sebagai Chief Impact Officer di perusahaan rintisan bernama Better Up.

BetterUp didirikan pada tahun 2013, menyediakan pembinaan, konseling, dan bimbingan profesional berbasis seluler. Startup yang berbasis di San Francisco ini memiliki valuasi senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Baca Juga:
Startup Ayobantu Galang Donasi Bencana Alam Pakai Bitcoin

Sebagai pimpinan, Harry bertugas membantu mendorong kesadaran akan kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan mental, mengerjakan strategi produk, dan memberi nasihat mengenai kolaborasi amal.

Ini adalah jabatan formal pertama pemegang gelar Duke of Sussex itu di sebuah perusahaan swasta semenjak dia keluar dari keanggotaan keluarga kerajaan Inggris beberapa waktu lalu.

Harry berharap, dirinya mampu menggunakan pengalaman pribadinya dalam membantu klien perusahaan dengan pembinaan proaktif untuk pengembangan diri, serta mencapai kehidupan yang lebih baik.

"Saya sangat yakin bahwa berfokus dan memprioritaskan kebugaran mental kita membuka potensi dan peluang yang tidak pernah kita sadari ada di dalam diri kita. Seperti yang dikatakan Royal Marine Commandos, ini adalah kondisi pikiran. Kita semua memilikinya dalam diri kita," ungkapnya.

Baca Juga:
Startup asal Yogyakarta Hadirkan Kios Sehat dan Jam Tangan Sehat

Kiprah adik kandung Pangeran William itu di bidang kesehatan mental bukanlah hal yang baru. Sebab, Pria 36 tahun ini pernah meluncurkan 'Sentebale', sebuah lembaga amal yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan kaum muda yang terjangkit HIV di Botswana dan Lesotho, serta menjadi penggagas 'Invictus Games', sebuah kegiatan khusus untuk rehabilitasi psikologis dan fisik para personel angkatan bersenjata yang sakit atau terluka.

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol