Technologue.id, Jakarta - Di tengah isu merger dengan Tri Indonesia, Indosat Ooredoo dibayangi pemberitaan akan menjual ribuan menara telekomunikasi. Manajemen Indosat menyatakan perusahaan akan membuka penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara.
Dihubungi redaksi Technologue.id, Sabtu (20/2/2021), pihak Indosat mengatakan bahwa penjualan menara pada tahun ini masih terlalu dini untuk bisa menyampaikan, karena mereka baru saja memulai prosesnya.
"Perseroan masih dalam tahap awal penjajakan transaksi tersebut. Namun apabila transaksi terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi material di bawah peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang berlaku," kata Natasha Nababan, Chief Legal & Regulatory Officer as Acting Corporate Secretary Indosat Ooredoo.
Baca Juga:
Indosat Tegaskan Penting Investasi di 5G
Dikatakan Natasha, penjualan ribuan unit menara ini tidak ada berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan pada saat ini.
"Dapat kami yakinkan bahwa begitu informasi material lebih lanjut sehubungan dengan kemungkinan transaksi tersebut ada, maka hal tersebut akan kami sampaikan ke pihak yang berwenang," tandasnya.
Belum dijelaskan bagaimana Indosat akan melakukan penjualan menara tersebut, apakah melalui mekanisme tender seperti sebelumnya.
Kabarnya, ada sejumlah calon pembeli potensial di sektor menara seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui Protelindo, Mitratel, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Centratama Telekomunikasi (CENT) yang akan ikut dalam putaran lelang.
Baca Juga:
Indosat Beber Dampak Bisnis Paska Tandatangan MoU dengan Tri
Bukan kali ini Indosat berencana menjual ribuan asetnya. Sebagai informasi, Indosat Ooredoo pada 2019 lalu menjual 3.100 menaranya kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Protelindo. Tercatat sebanyak 2.100 menara dilepas kepada Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan seribu menara dilepas kepada Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan penjualan 3.100 menara waktu itu menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 6,39 triliun.
Dengan tambahan pendapatan dari penjualan menara, Indosat semestinya bisa meraup untung tahun ini.