Secara khusus, ganja tampaknya meringankan rasa sakit dari multiple sclerosis, dan nyeri saraf secara umum. Ini adalah area di mana hanya ada sedikit pilihan lain, dan yang melakukannya, seperti Neurontin, Lyrica, atau opiat sangat menenangkan.
Pasien mengklaim ganja memungkinkan mereka untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya. Sejalan dengan itu, ganja dikatakan sebagai pelemas otot yang fantastis, dan orang-orang bersumpah dengan kemampuannya (ganja) untuk mengurangi tremor pada penyakit Parkinson.
Ganja juga digunakan untuk mengatasi mual dan penurunan berat badan, serta dapat digunakan untuk mengobati glaukoma. Bidang penelitian yang sangat menjanjikan adalah penggunaannya untuk PTSD pada veteran yang kembali dari zona pertempuran.
Baca juga:
Riset: Sembuh dari COVID-19 Bukan Berarti Masalahnya Selesai
Banyak veteran dan terapis mereka melaporkan peningkatan drastis dan tuntutan untuk studi lebih lanjut. Sehingga melonggarkan pembatasan pemerintah pada studinya.
Ganja medis juga dilaporkan membantu pasien yang menderita nyeri dan sindrom wasting yang terkait dengan HIV, serta sindrom iritasi usus besar dan penyakit Crohn.
Ini tidak dimaksudkan untuk menjadi daftar yang inklusif, tetapi lebih untuk memberikan survei singkat tentang jenis kondisi di mana ganja medis dapat memberikan kelegaan. Seperti halnya semua solusi, klaim efektivitas harus dievaluasi secara kritis dan diperlakukan dengan hati-hati.