SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Di tahun 2017, Smartfren berniat fokus sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan mengurangi gerakan bisnis handset berlabel Andromax. Tahun 2018, perusahaan itu mengaku akan kembali mengubah strategi bisnisnya untuk lebih agresif jualan. Diakui Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren bahwa keagresifan Smartfren akan dilakukan melalui lini produk baru perangkat mobile dan program bundling. Djoko sendiri baru kembali ke Smartfren setelah sempat mencoba peruntungannya di perusahaan smartphone asal Negeri Tirai Bambu.
Baca juga :
Asyik, XL Tawarkan Kuota Data 30GB Cuma Rp 10 ribu
"Kita maunya lebih agresif lagi tahun ini. Di kategori perangkat mobile dari semua lini akan kita keluarkan," jelas Djoko sewaktu ditemui Technologue,id dalam acara ngobrol santai dengan awak media di Jakarta. Keagresifan Smartfren pada tahun 2018, lanjut Djoko, bakalan dimulai dengan melakukan diskon khusus disertai bundling paket, misalnya bundling paket unlimited 4G LTE. Ia pun membocorkan beberapa perangkat yang akan dirilis ulang pada awal Februari mendatang di antaranya, Andromax B, L, A2, dan Prime.Baca juga :
Nokia Mau Kembangkan Teknologi 5G
"Produk-produk itu sudah ada di pasar, tapi nanti harga kita kasih turun dan dibundling dengan paket 4G unlimited. Ini masyarakat pasti suka deh," jelasnya. Di antara serangkaian produk yang disebut Djoko, yang paling menarik adalah Andromax Prime karena menjadi perangkat 4G dengan bentuk candy bar ala ponsel jadul dengan harga miring. Kemampuan baru yang akan disediakan Smartfren ialah ponsel ini akan bisa difungsikan sebagai mifi.Baca juga:
"Harga Andromax Prime cuma Rp 199 ribu yang bisa ditambah unlimited 4G jika di top up hanya Rp 100 ribu. Harga kita ini sudah paling bagus karena di China itu harganya Rp 400 ribuan. Nah, sekarang kita cuma jual harga Rp 199 ribu. Ini kita berikan subsidi," jelas Djoko. Tapi jangan gembira dulu, Smartfren melakukan potongan harga pada produknya dalam rangka promo terbatas. "Kita kasih dalam bentuk program promo terbatas, berarti kalau stok seluruh perangkat habis, harga pun akan kembali normal. "Kita sediakan stok 600 unit untuk total perangkat," tutup Djoko.