Technologue.id, Jakarta - Lazada meluncurkan in-app channel baru untuk para pecinta fesyen dengan nama Style Space. Ini adalah ruang kolektif untuk desainer Indonesia yang dikurasi dengan menggandeng Jakarta Fashion Week dan Brightspot. Dengan Style Space, Lazada bertujuan untuk membantu mempercepat kemajuan industri fesyen Indonesia dengan memberdayakan para desainernya untuk memperluas pasar melalui peluang offline-to-online.
Baca Juga: Lazada Perluas Jangkauan Penjualan Cross-border di Asia Tenggara
Platform e-commerce asuhan Alibaba Group itu berupaya untuk membantu menciptakan pasar dan ekosistem fesyen yang berkelanjutan di mana desainer dapat memamerkan karya mereka secara luas dan konsumen dapat memperoleh akses ke beragam fesyen terkini yang telah terkurasi dengan baik. "Style Space adalah manifestasi dari misi besar Lazada di mana kami ingin mengakselerasi progress dari industri fashion Indonesia. Bentuknya sendiri berupa kanal di dalam app yang akan menjadi tempat berkumpulnya banyak desainer Indonesia yang memiliki karya luar biasa sehingga pantas di showcase melalui Style Space," kata Sawitri, Vice President Marketing Lazada Indonesia, di kantor Lazada, Jakarta, Senin (26/8/2019). Melalui Style Space, konsumen Lazada dapat menelusuri dan membeli produk-produk fesyen terpilih yang berasal dari 11 desainer Jakarta Fashion Week, 100+ penjual Brightspot, dan 80+ desainer lokal yang dipilih oleh Lazada.Baca Juga: Berkat Fitur Ini, Lazada Tuai Sukses di Ulang Tahun Ke-7
Harapannya dengan Style Space ini jangkauan penjualan online produk fesyen dari desainer yang terkurasi semakin luas bahkan bisa menembus ekspor dan membawa brand-brand lokal semakin mendunia. "Untuk membuat industri fashion semakin berkembang, tentunya tidak hanya dibutuhkan kemampuan berkarya dan desain tapi juga bagaimana cara mereka menjangkau pasar yang lebih luas, baik dilihat di Indonesia maupun berbagai negara," tutur Sawitri. Industri fesyen Indonesia sendiri telah berkontribusi sebesar 18,01 persen atau Rp 166,1 triliun untuk PDB Indonesia, dan 57,10 persen dari bisnis fesyen yang memanfaatkan e-commerce.