Technologue.id, Jakarta – Belum reda kejutan yang dipicu oleh kecelakaan mobil pintar Uber beberapa waktu lalu dengan seorang pejalan kaki, teknologi itu baru-baru ini kembali menghebohkan publik. Sebuah mobil elektrik Tesla Model X mengalami tabrakan minggu lalu yang mengakibatkan pengendaranya meninggal dunia. Melansir BusinessInsider.com (31/03/2018), kecelakaan yang terjadi di Mountain View, Amerika Serikat, itu sedikit berbeda dengan peristiwa yang dialami self-driving car Uber. Sebab, Tesla mengklaim bahwa mode otonom Model X sudah bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga:
Ini Detik-detik Mobil Otonom Uber Tabrak Wanita Hingga Tewas
Dalam penjelasannya, mobil pintar bertipe crossover SUV itu sedang berada di mode autopilot atau semi-otonom sebelum tabrakan terjadi. Data yang didapat dari log kendaraan tersebut juga mencatat kalau Tesla Model X sempat memberikan warning secara visual dan audibel sekitar enam detik sebelum kecelakaan. Dalam kurun waktu itu, sebenarnya si pengemudi yang disebut sebagai mantan engineer Apple itu punya kesempatan untuk mengambil alih laju mobil dengan mengontrol kemudi. Sayangnya, hal tersebut tidak sampai atau tidak sempat dilakukan sehingga tabrakan pun tak terhindarkan. Si driver sendiri meninggal di rumah sakit.Baca juga:
Ini Mobil Pertama dari Bumi yang Arungi Luar Angkasa!
Mode autopilot pada Tesla Model X ini bukanlah teknologi sepenuhnya otonom, menurut Tesla. Alhasil, pengemudi tetap perlu memperhatikan laju kendaraannya. Sistem autopilot ini hanya didesain untuk memperingatkan driver ketika ada hal-hal mencurigakan, bukan sepenuhnya mengontrol mobil secara otomatis.Baca juga:
Belum Coba Mobil Pintar? Gimana Kalau Pakai Sandal Pintar Ini Dulu?
Sedangkan Model X merupakan mobil SUV mewah yang diproduksi mulai tahun 2015 hingga sekarang. Mobil listrik yang menggunakan falcon-wing door ini sudah laku sebanyak lebih dari 72 ribu unit secara global terhitung pada akhir tahun lalu dan jadi salah satu karya terlaris Tesla.