Technologue.id, Jakarta – Ada saja teknik pemasaran digital yang dilakukan para marketer. Setelah menggaet artis media sosial, seperti selebtweet dan selebgram, kini tak cuma manusia yang diminta mengiklankan barang-barang, tetapi juga hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Lihat saja Chloe. Anjing berbulu coklat-putih itu tampak nyaman mengenakan mantel mandi di atas selimut berbulu. Namun, ia tak difoto tanpa tujuan. Di dekatnya, terdapat sebuah nampan berisi beragam produk kecantikan dari Urban Decay. Tujuannya jelas, agar para followers akun @chloetheminifrenchie yang tercatat sebanyak 171 ribu itu terpengaruh memakai produk tersebut. Ya, Chloe adalah satu dari segelintir influencer "generasi baru" yang bukan manusia. Faktanya kini, hewan-hewan pun didapuk sebagai brand ambassador produk kecantikan, terutama di Instagram. Alasannya sepele, karena pengikut mereka amat banyak. Namun di samping itu, ini juga jadi kampanye tersendiri para brand penggandeng pet influencer, seperti anti-kekerasan terhadap hewan. "Kami tidak tradisional, kami unik dan beda, dan selalu mencoba cara baru untuk beriklan dengan cara yang tidak umum," kata Andrea Blieden, VP of Marketing The Body Shop. Permintaan agar para pet influencer tersebut bersedia mengiklankan barang ini terpantau sedang naik belakangan. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Loni Edwards, Managing Partner The Dog Agency, agensi influencer yang punya spesialisasi menghubungkan suatu merek dengan pet influencer. Selain Urban Decay dan The Body Shop, ada beauty brand lain yang juga memanfaatkan hewan peliharaan sebagai brand ambassador mereka, sebut saja Too Faced, Nyx, dan Smashbox. Bahkan, melansir BusinessInsider (20/07/17), Mercedes Benz pun meminta bantuan hewan-hewan lucu untuk turut mempromosikan produk mereka.   Baca juga: Cegah Komentar Kasar, Instagram Manfaatkan Machine Learning Kini Instagram Memiliki Fitur untuk Menyembunyikan Foto Instagram di Android Bisa Digunakan Secara Offline